International Franchise, License and Business Concept Expo & Conference (IFRA) Virtual Expo 2020 memasuki hari terakhir pelaksanaannya. Pameran waralaba dan lisensi persembahan Dyandra Promosindo dengan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) dan Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI) ini dianggap mampu menggerakkan roda perekonomian Indonesia.
Anang Sukandar, Ketua Umum AFI, menjelaskan bahwa industri waralaba, lisensi, dan UMKM masih memiliki nilai yang tinggi dalam situasi saat ini. Bahkan, ia juga mengatakan bahwa industri-industri tersebut memiliki banyak keunggulan untuk dapat bertahan di tengah pandemi ini. Salah satu keunggulan yang didapat ialah dapat menghadirkan konsumsi domestik sehingga dapat membantu perekonomian Indonesia.
“Jika dibandingkan dengan negara Singapura dan Australia, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik karena kita masih ada peluang di kelompok usaha bawah, seperti UMKM, franchise, lisensi, dan lainnya,” ucap Anang.
Oleh karena itu, ia berharap agar pemerintah lebih memerhatikan kelompok usaha menengah ke bawah karena mampu menimbulkan domestic consumption. Jika, domestic consumption tercipta, akan menghadirkan domestic demand yang dapat memancing stimulus ekonomi Indonesia.
“Kami mendorong usaha-usaha kecil, seperti coffee shop, apotek, healthy food, toko roti, dan lainnya agar dapat mempertahankan bisnisnya untuk membantu ekonomi Indonesia agar tetap bertahan. Tidak hanya mempertahankan bisnis utamanya, tetapi diharapkan mereka mampu membuka peluang bisnis yang baru dengan bergabung di IFRA Virtual,” jelasnya lagi.
Jika hal tersebut dapat terlaksana, diharapkan dapat memperbaiki pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua yang minus hingga 5,32 persen. “Walaupun di kuartal ketiga ini diprediksi akan minus 1 hingga 2,9 persen, tetapi setidaknya ada perubahan dari sebelumnya. Sekarang, kita hanya berharap di kuartal keempat bisa jadi lebih baik hingga mendapatkan nilai plus,” ujar Anang.
Raenita Pristiani Aktuariana, Project Manager IFRA Virtual Expo 2020, mengatakan bahwa acara ini memiliki tujuan untuk menggerakkan roda perekonomian Indonesia. Apalagi, dengan jumlah pengunjung dan transaksi yang telah diperoleh saat ini membuat pihaknya yakin bahwa bisnis waralaba dan lisensi dapat tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19.
“Walaupun di hari pelaksanaan ke-12 target transaksinya baru mencapai 50 persen lebih, tetapi jumlah ini bisa menjadi semangat baru bagi para pelaku waralaba, lisensi, dan industri lainnya untuk menumbuhkan perekonomian negara. Jadi, acara ini memang membantu masalah ekonomi di Indonesia,” ujar Raenita.
KOMENTAR
0