Ini Alasan WITF Edisi Kedua Hadir dengan Partisipan Lebih Banyak

Friday, 10 October 25 Bonita Ningsih
Pertemuan antara seller dan buyer dalam WITF 2025. (foto: Erwin Gumilar)

Banten, Venuemagz.com – Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) didukung oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia kembali menghadirkan Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) edisi kedua. Pameran pariwisata ini hadir pada tanggal 9 hingga 12 Oktober 2025 di Nusantara International Convention and Exhibition (NICE), PIK 2, Banten.

WITF merupakan platform strategis untuk mempromosikan destinasi Indonesia kepada pasar lokal dan global. Tahun ini, WITF hadir dengan konsep terbaru yang memadukan Business to Business (B2B) dan juga B2C melalui consumer show. 

Dengan konsep tersebut, WITF, berhasil menghadirkan partisipan lebih banyak dari tahun sebelumnya, mulai dari segi segi eksibitor maupun jumlah buyer. WITF 2025 berhasil menghadirkan 300 exhibitor dan lebih 200 buyer dari 40 negara yang didominasi dari Asia Tenggara, Asia Timur, Timur Tengah, hingga Eropa.

Ketua Umum GIPI, Hariyadi Sukamdani, mengatakan bahwa WITF tahun lalu hanya diikuti oleh 280 eksibitor dengan 195 buyer dari 38 negara. Kenaikan juga terjadi pada janji temu (B2B appointment setting) antara seller dan buyer yang telah mencapai 3.500 pada hari pertama penyelenggaraan. 

BACA JUGA:   Wonderful Indonesia Tourism Fair 2024 Hadirkan Ratusan Buyer Internasional
Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Hariyadi Sukamdani saat pembukaan WITF 2025.

“Dari segi jumlah memang semuanya mengalami peningkatan. Appointment tahun lalu hanya 2.500 sekarang mencapai 3.500. Begitu pun dengan buyer yang masih terus meningkat jumlahnya selama WITF berlangsung,” kata Hariyadi saat pembukaan WITF pada 10 Oktober 2025 di NICE.

Menurut Hariyadi, peningkatan tersebut terjadi karena melihat kesuksesan WITF 2024 sehingga mendorong pelaku industri untuk bergabung di tahun ini. Faktor kepercayaan dari para partisipan mulai dari eksibitor, seller, dan juga buyer juga menjadi penting pada penyelenggaraan WITF 2025 ini.

“Kami melihat ada trust dari mereka saat melihat WITF tahun lalu sekaligus menjadi penyelenggaraan pertama acara ini. Ketika acara perdana kita sukses, maka trust akan terbentuk dan meyakinkan teman-teman industri untuk gabung dalam WITF di tahun ini dan berikutnya,” jelasnya.

BACA JUGA:   Kementerian Pariwisata Promosikan Pariwisata Indonesia di Brisbane

Meski demikian, pihaknya tetap melakukan kurasi terhadap pemilihan buyer yang ingin berpartisipasi dalam acara ini. Tahapan kurasi terpenting adalah saat memilih buyer yang tidak memiliki existing client (korporat, bisnis, hingga leisure) di negaranya.

foto: Erwin Gumilar

“Ini menjadi tahapan paling susah bagaimana kita mencari buyer yang tidak memiliki agen di Indonesia. Jadi, buyer yang datang tidak memiliki langganan tur operator di Indonesia agar seller dapat memiliki peluang besar untuk jualan produknya,” ucapnya lagi.

Sementara itu, seller yang tergabung dalam B2B WITF 2025 berasal dari pelaku industri pariwisata tanah air seperti travel agent, tour operator, hotel, destinasi, taman rekreasi, hingga perusahaan transportasi. Sementara itu, consumer show menghadirkan eksibitor yang ingin menjual produknya secara langsung berupa pakaian, cinderamata, hingga kuliner. 

Consumer show ini pertama kalinya kita hadirkan dalam WITF 2025 karena melihat banyak industri yang ingin memperkenalkan produk mereka kepada pengunjung. Lebih banyak UMKM yang memiliki produk untuk dijual langsung kepada konsumen,” ungkap  Budi Tirtawisata, Ketua Steering Committee WITF 2025 dalam kesempatan yang sama.

BACA JUGA:   Program Membangun Pariwisata dari Perbatasan

Sedikit informasi, WITF 2025 kembali hadir bersamaan dengan Southeast Asia Business Events Forum (SEABEF) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. SEABEF hadir pada 10-11 Oktober 2025 dengan mengusung tema “Strengthening Southeast Asia Event Industry through Sustainability Practice, Strategic Investment, and Collaborative Efforts“.

SEABEF 2025 mempertemukan para praktisi, inovator, dan juga pemimpin di sektor MICE (meeting, incentive, conference, and exhibitor) dari seluruh Asia Tenggara. Mereka akan saling bertukar gagasan dan inovasi terkait industri MICE di setiap negaranya.