Minang Geopark Run layak menjadi brand pariwisata Provinsi Sumatera Barat untuk mempromosikan dan menjual daya tarik pariwisata Sumbar berupa budaya, alam, dan buatan manusia ke kancah internasional.
”Minang Geopark Run bisa menjadi brand pariwisata Sumbar. Brand ini kreatif, simpel, dan mudah untuk menjual pariwisata Sumbar ke mancanegara,” kata Rizki Handayani Mustafa, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Industri Pariwisata Kemenpar.
Ajang lari Minang Geopark Run hasil kolaborasi Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar dengan Panitia Penyelenggara 100 Tahun ITB dan Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia (PTTI) serta didukung oleh Kementerian Pariwisata ini mengambil rute sekitar kawasan wisata Taman Bumi (Geopark) Ngarai Sianok yang akan berlangsung pada 28 Oktober 2018.
Rizki Handayani Mustafa mengatakan, dengan brand Minang Geopark Run akan lebih mudah mempromosikan Sumbar yang memiliki 9 geopark kelas dunia. Sebagai perbandingan, Jepang dan China gencar mem-branding pariwisata mereka dengan World Heritage dan UNESCO Global Geopark (UGG).
“Brand Minang Geopark akan mudah kita tawarkan kepada wisman Jepang dan China. Dengan menggelar sport tourism ini akan mendatangkan banyak wisatawan, seperti halnya Sumbar yang telah 9 kali menyelenggarakan Tour de Singkarak (TdS),” kata Rizki Handayani Mustafa.
Oni Yulfian, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, mengatakan, Minang Geopark Run menjadi ajang untuk mempromosikan pariwisata Sumbar sekaligus untuk menyosialisasikan geopark kepada masyarakat di empat kabupaten Sumbar sebagai lokasi 9 geopark. “Dengan dijadikan geopark, kawasan wisata tersebut akan lestari dan memberikan manfaat melalui kegiatan kepariwisataan. Selain melestarikan geodiversity (flora dan fauna), juga budaya masyarakat setempat yang masing-masing memiliki kekhasan,” kata Oni Yulfian.
Oni Yulfian menjelaskan, dari 9 geopark (Ngarai Sianok, Lembah Harau, Danau Maninjau, Kars Tarusan Kamang, Danau Singkarak, Bekas Tambang Sawahlunto, Danau Kembar, Batu Kapal Solok Selatan, Silokek, dan Mentawai) tersebut, Tim Ahli Geopark UNESCO telah melakukan penelitian mendalam ke lokasi koridor Geopark Lembah Harau yang meliputi Danau Maninjau, Karst Tarusan Kamang, Danau Singkarak hingga Ngarai Sianok di perbatasan Kota Bukittinggi dan Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam.
“Tim ahli UNESCO telah datang ke sana pada Desember 2017. Kita akan terus dorong agar Sumbar memiliki UNESCO Global Geopark (UGG). Untuk menjadi UGG peran pemda dan masyarakat sangat besar karena menjadi salah satu komponen terpenting dalam penilaian menjadi UGG,” kata Oni Yulfian.
Minang Geopark Run melombakan tiga kategori, yaitu 5K Fun Run, 10K, dan 21K. Untuk kategori 10K dan 21K pihak penyelenggara akan memberikan hadiah uang tunai, sedangkan kategori 5K Fun karena tidak ada unsur kompetisi akan ada door prize menarik pagi peserta yang sampai di garis akhir.
Dalam rangkaian event Minang Geopark Run juga akan diselenggarakan Exhibition Run dan Tourism Week. Dalam Exhibition Run yang akan diadakan pada 27 Oktober 2018, lima pelari ultra marathon akan dipilih untuk menempuh medan sejauh 70 Km dari Kelok Sembilan menuju Lembah Sumbar Harau, lalu Ngarai Sianok dan akan finish di Jam Gadang Bukittinggi dalam rangka mempromosikan geopark lewat medium digital marketing. Sementara itu, dalam ajang Tourism Week yang akan diadakan pada 15-30 Oktober 2018, Dinas Pariwisata Sumatera Barat telah bekerja sama dengan 100+ pelaku bisnis di bidang pariwisata untuk memberikan great sale kepada para peserta lari dan wisatawan lainnya.
KOMENTAR
0