Kabupaten Kudus Siap Cetak SDM Kuliner Nusantara

Friday, 17 June 16 Venue

Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas menjadi kunci kesuksesan suatu bangsa dalam menghadapi persaingan di dunia. Apalagi, tahun 2016 menjadi tahun dibukanya keran perdagangan bebas ASEAN. Tanpa adanya kesiapan SDM lokal, kesempatan untuk bekerja di negeri sendiri akan semakin sulit.

Djarum Foundation bekerja sama dengan Bank BNI membuktikan kepedulian dalam kekurangan SDM ini dengan menggandeng dua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yakni SMK Negeri 1 Kabupaten Kudus dan SMK PGRI 2 Kaliwungu, untuk menjadi pencetak SDM Kuliner Nusantara berkualitas.

Primadi Serad, Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation, mengungkapkan, selain jumlah lembaga dan lulusan yang minim, penguasaan kemampuan yang unik merupakan salah satu cara agar lulusan Jasa Boga lokal mampu unggul dari lulusan luar negeri. Sayangnya, jurusan Jasa Boga yang ada sekarang masih mengutamakan menu-menu masakan internasional, seperti steak dan pizza.

“Dengan menguasai itu (masakan internasional), lulusannya memang dapat bekerja di luar negeri, tetapi sampai kapan pun mereka akan tetap kalah dengan lulusan dari luar. Padahal rendang dan nasi goreng kita sudah masuk dalam urutan teratas World’s 20 Best Foods versi CNN Travel,” ujar Primadi.

BACA JUGA:   STP Bali Internasional: Meraih Prestasi Lewat Kompetisi

Ke depannya, lanjut Primadi, bukan tidak mungkin masakan-masakan Nusantara lainnya juga akan semakin diminati. “Dan pada saat itu, SDM kita sudah siap untuk mengisi tempat-tempat itu di seluruh dunia,” tambahnya.

Sementara itu, William Wongso, pakar kuliner Indonesia yang juga menjabat sebagai pelatih para pendidik di SMK, memaparkan bahwa kita mengenal kuliner Indonesia, tetapi tidak mengetahui bagaimana melatih serta menciptakan minat dan niat para siswa. “Bukan sekadar menjadi koki secara umum, tetapi sebagai koki spesifik yang mewakili citra bangsa yang mampu memasak hidangan Indonesia dengan baik. SMK jurusan Jasa Boga di Kabupaten Kudus adalah SMK pertama di Indonesia yang memberikan materi 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia. Jadi, jangan kaget kalau di masa depan SMK Kuliner Kabupaten Kudus ini menjadi pusat pengajaran kuliner Indonesia,” ungkapnya.

30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia ini merupakan pilihan dari kelompok kerja Kementerian Pariwisata yang bertugas membuat inventaris hidangan tradisional Indonesia dengan pertimbangan kemudahan mendapatkan bahan, dikenal secara luas oleh masyarakat, dan sudah ada pelaku profesional yang membuatnya selain ibu rumah tangga. Ke-30 menu ini nantinya dapat disajikan dalam jamuan negara atau acara istimewa di dalam dan luar negeri.

BACA JUGA:   Usai COVID-19, Hotel Harus Perkuat Kesehatan dan Keselamatan

Pendidikan Jasa Boga di SMK Negeri 1 Kabupaten Kudus yang memiliki luas 1,9 hektare ini sudah diresmikan pada 12 Februari 2014. Sektor kuliner merupakan sektor terbesar di industri kreatif yang perputaran uangnya mencapai Rp208,6 triliun per tahun, dengan penyerapan tenaga kerja lebih dari 3 juta orang.

Dari segi fasilitas, SMK Jasa Boga memiliki fasilitas terbaru untuk menunjang kegiatan pembelajaran siswa di bidang kuliner, mulai dari kelas yang dilengkapi dapur berstandar internasional, peralatan memasak berkualitas tinggi, serta restoran untuk pelatihan usaha kuliner disediakan di sini.

Dalam jurusan Jasa Boga ini, para siswa tidak hanya diajarkan cara memasak yang baik, tetapi juga mendalami seni dan keterampilan dalam mengolah, menyiapkan, dan menghidangkan makanan, serta mengelola usaha kuliner. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa lulusan SMK Jasa Boga ini akan memiliki pilihan pekerjaan yang luas, mulai dari koki di hotel, restoran atau kapal pesiar di Indonesia dan luar negeri, pengajar Jasa Boga, pengusaha restoran, katering, kue, dan roti, wartawan dan penulis artikel kuliner, atau bahkan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

BACA JUGA:   Keuntungan Menjadi Buyer di IT&CMA 2017

Ke depannya, Djarum Foundation dan Bank BNI berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Kudus dengan memperbanyak jumlah SMK. Tahun 2013 yang hanya mencapai 39 persen atau hanya menampung 13.228 siswa, meningkat menjadi 60 persen atau mencapai 22.800 siswa pada tahun 2014.

Musthofa, Bupati Kabupaten Kudus, menyambut baik langkah yang diambil oleh Djarum Foundation dan Bank BNI ini dengan memberikan dukungan penuh dari sisi infrastruktur dan lahan. “Kami 100 persen mendukung kebijakan Djarum dan BNI ini. Kalau perlu kami bangun asrama yang bagus untuk siswa-siswi yang datang dari luar Kabupaten Kudus. Lahan juga kami siapkan. Sekarang tinggal kita tunggu responsnya. Mudah-mudahan langkah ini sukses menjadi magnet dan sumber inspirasi bagi seluruh negeri. Kalau daerah lain sibuk mempersiapkan diri menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), kita sudah siap,” ujar Musthofa.