Generasi Milenial Diminta Bijak Gunakan Medsos

Wednesday, 28 July 21 Venue

Saat ini, marak terjadi penyalahgunaan media sosial seperti penyebaran hoaks, penyebaran ujaran kebencian, dan hal-hal fatal lainnya yang bisa merugikan banyak pihak. Hal itu dikatakan Victoria Nurvita, Key Opinian Leader & Founder VIZI Space, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (27/7/2021).

“Ada dua dampak yang bemanfaat dan tidak bermanfaat terkait penggunaan media sosial. Kaum milenial pun diharapkan bisa menghindari yang tidak bermanfaat tersebut,” ujar dia.

Menurutnya informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok manusia. Hal ini yang membuat kaum milenial harus lebih bijak dalam menyaring informasi di media sosial dengan tidak ikut menyebarkan berita bohong.

BACA JUGA:   Membuat Konten Sehat di Internet

“Generasi milenial harus lebih bijak bermedia sosial. Walaupun sekarang sudah bijak, harus lebih bijaksana lagi dalam bermedia sosial,” kata Victoria.

Dia mengatakan, banyak orang yang menyalahgunakan media sosial dengan menyebarkan berita bohong untuk mencari keuntungan. Hal inilah yang mengharuskan para generasi muda untuk bisa berperan menangkal berita hoaks dengan tidak ikut menyebarkan berita bohong tersebut. “Oleh karena itu, kaum milenial harus bisa mengelola informasi itu dengan baik. Jangan disalahgunakan,” ujarnya.

Generasi milenial, lanjut Victoria, harus punya kemampuan menyaring informasi. Jangan sampai semua informasi yang masuk ke ponsel, diambil atau disebarkan.

Masyarakat, kata dia, harus mendapat edukasi dan literasi secara masif atas bahayanya berita hoaks sehingga nanti bisa melahirkan sikap kritis dan kehati-hatian dalam menyerap arus informasi, serta mengarahkan masyarakat untuk menggunakan media sosial secara cerdas dan bijaksana.

BACA JUGA:   Sharenting, Kelebihan dan Kekurangannya

Victoria mengakui, di era globalisasi, media sosial memegang peranan penting dalam kebutuhan bersosialisasi dan komunikasi. Hanya dalam satu genggaman, seluruh manusia di muka bumi bisa dengan mudahnya bertukar informasi, mengakses gambar atau video, hingga pengetahuan baru tanpa celah.

“Beberapa media sosial yang kita gunakan karena kemudahannya adalah Instagram, Twitter, YouTube, Facebook, WhatsApp, dan lain-lain. Saking mudahnya, kita jadi sering lupa diri dan malah menghabiskan waktu dengan scrolling media sosial,” ujarnya.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Data Pribadi Terintegrasi, Begini Cara Menjaganya

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).