Internet telah melingkupi kehidupan sehari-hari, memudahkan orang berkomunikasi, mendapatkan informasi, bertransaksi, membuat segala sesuatu lebih cepat karena mengurangi biaya dan efisiensi waktu. Tak hanya itu, menurut Yulia Vita Utari, Wakabid Kesiawaan SMP Negeri 18 Depok, internet melalui media sosial juga menjadi wadah untuk menyalurkan kreativitas.
“Kita bisa lihat bermunculan orang-orang yang menggunakan situs video populer seperti YouTube maupun Instagram untuk menunjukan bakat, kreativitas, maupun sekadar lucu-lucian,” kata dia dalam webinar Literasi Digital wilayah Kota Depok, Jawa Barat I, pada Selasa (19/10/2021).
Dengan memanfaatkan internet sebagai tempat menyalurkan bakat, lanjut dia, maka seseorang pun bisa mendapatkan peluang. Apakah ada produser yang menawarkan rekaman karena mengetahui bakat menyanyinya. Begitu juga keahlian seni rupa yang dituangkan dalam unggahan Instagram sehingga bisa dilihat lebih banyak orang.
“Sehingga setiap orang seharusnya semakin mengoptimalkan skills yang dimiliki misalnya menulis, bernyanyi, bermain musik, fotografi, dan memasak dan terus menyebarkan bakat tersebut dengan unggahan di media sosial,” tutur Yulia. Dengan begitu, lanjut dia, media sosial akan dipenuhi hal-hal positif yang menarik minat untuk kolaborasi.
“Perbanyak relasi di dunia maya dan nyata, jalin komunikasi yang baik dengan semua pihak. Kita amati, tiru, dan modifikasi apa yang menjadikan kebaikan,” ujar Yulia.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0