Kejahatan Siber Menyerang Anak, Orangtua Patut Waspada

Saturday, 04 September 21 Venue

Orangtua diminta agar lebih waspada dengan kejahatan di internet yang berisiko terjadi saat anak berkegiatan di rumah. Penggunaan gawai membuat salah satu yang berpotensi membuat anak berisiko terpapar dari hal-hal negatif dari dunia maya.

“Hal itu terjadi manakala tidak ada pendampingan dari orangtua, tidak ada persahabatan di dalam keluarga sehingga saling mengontrol apa yang diunggah oleh anak-anak melalui media gawai, kadang-kadang nuansanya juga penuh kekerasan,” kata Rio Febriannur Rachman, Dosen Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (2/9/2021).

Selain itu, lanjut dia, kejahatan siber lain yang harus diwaspadai orangtua dan berisiko terjadi pada anak selama di rumah adalah pornografi. “Kadang-kadang juga kekerasan seksual melalui media daring,” kata dia.

BACA JUGA:   Cara Merawat Jejak Digital

Meskipun pihak kepolisian kerap melakukan tindakan untuk menanggulangi kekerasan dan predator seksual di dunia maya, orangtua dan masyarakat luas tetap waspada dengan hal-hal semacam ini di internet. Tingkat keamanan pertama harus datang dari diri sendiri dan lingkungan sekitar. “Ini juga menjadi kewaspadaan kita bersama,” ujar Syarifuddin.

Presiden RI Joko Widodo mengatakan tantangan di ruang digital semakin besar, konten-konten negatif terus bermunculan dan kejahatan di ruang digital terus meningkat. Menjadi kewajiban kita bersama untuk meningkatkan kecakapan digital masyarakat melalui literasi digital.

BACA JUGA:   Meningkatkan Brand Awareness Melalui Social Media Specialist

Presiden mencontohkan konten-konten negatif yang marak muncul di ruang digital, seperti hoaks, penipuan daring, perjudian daring, eksploitasi seksual pada anak, perundungan siber, ujaran kebencian, hingga radikalisme berbasis digital.

Hal-hal itu, kata Presiden, perlu diwaspadai karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. “Dengan literasi digital kita minimalkan konten negatif dan membanjiri ruang digital dengan konten positif,” ujarnya.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Bisnis Trading, Simpel dan Menggiurkan

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).