Instagram merupakan salah satu media sosial yang sangat banyak digunakan hingga saat ini. Platform media sosial yang berfokus untuk berbagi foto dan video ini memiliki banyak pengguna dari berbagai kalangan.
Menurut M. Adhi Prasnowo, Mendeley Advisor Akademisi, jumlah pengguna Instagram yang selalu meningkat setiap waktunya membuka celah bagi para pihak yang tidak bertanggungjawab bermunculan. Salah satunya adalah hacker. Keaktifan penggunaan Instagram yang baik ini, mampu memberi celah bagi para hacker untuk melakukan tindak kejahatan.
“Karena memang tidak menutup kemungkinan, platform ini menjadi sasaran empuk untuk di-hack,” katanya dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Rabu (4/8/2021).
Menurut Adhi, dengan melakukan hack pada akun Instagram, bisa memberikan beberapa keuntungan bagi para hacker. Biasanya, lanjut dia, hacker melakukan hack pada Instagram untuk iseng atau malah dijadikan ajang kejahatan. “Para hacker menjalankan aksinya ini dengan menggunakan software untuk mengambil akun Anda.”
Sebelum kehilangan akses sepenuhnya atas akun Instagram, Adhi mengingatkan agar perlu waspada mulai sejak dini. Beberapa ciri mengetahui akun Instagram yang kena hack, seperti:
- Tak bisa log-in.
Tidak bisa log-in ke akun Instagram bisa jadi bukti ada yang mengubah password atau email yang didaftarkan untuk membobol Instagram. Ini juga bukti akun Instagram Anda dibajak oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
- Posting hal-hal aneh.
Jika tiba-tiba akun memposting hal aneh di Instagram tetapi Anda merasa tidak pernah melakukannya, itu berarti akun dibajak pihak tak bertanggung jawab.
- Notifikasi dari Instagram.
Jika terjadi aktivitas yang tidak wajar dari akun Anda, biasanya Instagram memberi peringatan kepada pengguna lewat email.
Ada data yang berubah. Jika akun Instagram di-hack, ada saja data yang diubah oleh pelaku. Misalnya foto profil, bio di Instagram dan lainnya.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0