Sedang Naik Daun, Begini Cara Memulai Menjadi Content Creator

Wednesday, 29 September 21 Venue
travel fotografer

Profesi Content Creator belakangan ini sedang naik daun dan digemari oleh banyak orang. Menurut Nurohman Adi sebagai Key Opinian Leader, hal ini dikarenakan profesi tersebut tidak terbatas usia dan siapa pun bisa menjadi Content Creator.

“Di tengah popularitasnya yang kian naik, banyak orang berlomba-lomba ingin menjadi Content Creator yang hebat,” kata dia dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Senin (27/9/2021).

Dia menambahkan, Terdapat beberapa cara untuk menjadi Content Creator, di antaranya:

  • Sesuaikan konten dengan passion

Ada berbagai macam jenis Content Creator yang tersebar di media digital. Mulai dari bidang education, entertainment, gaming, dan lain-lain. Jika ingin menjadi Content Creator pastikan tahu konten apa yang ingin dibuat. “Apabila bingung, kamu bisa sesuaikan konten dengan passion yang kamu miliki. Karena mengerjakan sesuatu yang sesuai passion akan menghasilkan karya yang bagus dan bisa dinikmati oleh banyak orang,” kata Nurohman.

Dia mencontohkan, semisalnya memiliki passion pada bidang gaming, maka bisa membuat konten tentang review game atau memainkan game-game tertentu. “Atau ketika kamu suka hal-hal yang berbau kreatif dan art, kamu bisa membuat konten yang berkaitan dengan menggambar atau melukis.”

  • Pilih platfrom atau media sosial untuk berkarya
BACA JUGA:   Enam Alasan Perlu Pengetahuan dan Keterampilan Digital

Platform atau wadah untuk berkarya sangat penting dipilih agar tetap sesuai dengan konten yang ingin dibuat. Terdapat banyak sekali media sosial yang bisa dipilih. “Jangan lupa, masing-masing media sosial memiliki karakeristiknya masing-masing. Kamu tinggal sesuaikan platform mana yang cocok dan bisa mendukungmu untuk menciptakan karya. Tidak lupa, kamu juga harus mempelajari cara kerja dari platform tersebut dan bagaimana jenis audiensnya,” ujar Nurohman.

Dia mencontohkan, jika konten yang ingin dibuat berbasis tulisan, maka jangan sampai salah memilih media sosial yang berbasis video atau gambar. “Untuk itu, sebelum terjun menjadi Content Creator kamu harus pastikan konten yang kamu buat dan platform yang akan digunakan selaras.”

  • Up to date dengan perkembangan terkini
BACA JUGA:   Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Berinvestasi

Content Creator harus selalu update dengan berbagai perkembangan yang ada. Mulai dari pembicaraan yang sedang ramai dibahas hingga tren terbaru yang ada di media sosial. “Kamu tidak boleh kehabisan ide dan bahan untuk membuat konten yang menarik sehingga diperlukan untuk melihat tren yang ada dan mengaplikasikannya pada konten yang kamu buat,” kata Nurohman.

Menurut dia, jika membuat konten yang terupdate, maka telah menjadi Content Creator yang relevan sehingga memudahkan mencari followers. “Jika tidak begitu, kamu akan kesulitan untuk beradaptasi dan bersaing dengan para Content Creator yang lain.”

  • Konsisten dalam berkarya

Bagi pemula yang ingin menjadi Content Creator, salah satu kunci dari kesuksesan adalah konsisten. Pada kenyataannya, banyak Content Creator yang kemudian menyerah karena tidak memiliki konsistensi dalam karyanya. Konsisten disini maksudnya fokus terhadap bidang konten yang akan dieksplor dan berkomitmen untuk membuat konten secara berkala.

Tips yang bisa dilakukan, kata Nurohman, seperti membuat planning konten apa yang akan dibuat selama satu bulan kedepan sekaligus tentukan jadwal yang akan posting. “Hal ini membuat kamu akan keep on track sehingga tidak perlu khawatir kehabisan konten untuk dibagikan,” kata dia.

BACA JUGA:   Perhatikan Etika Saat Memanfaatkan Teknologi Internet

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).