Strategi Menerapkan Etika di Internet

Saturday, 16 October 21 Venue

Dalam ruang digital kita akan berinteraksi dan berkomunikasi dengan berbagai perbedaan kultural. Dimungkinkan terciptanya standar baru etika sebagai sebuah hasil dari pertemuan secara global melalui platform digital.

“Segala aktivitas digital di ruang digital dan menggunakan media digital, sangat memerlukan penerapan etika digital,” kata Ade Suminar, Staff Pengajar SMAN 1 Bojongpicung dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (15/10/2021).

Menurut dia, etika yang diketahui saat ini yaitu etika tradisional dan kontemporer (digital). Etika tradisional adalah etika atau kebiasaan yang sering kita lakukan pada kehidupan sehari-hari di dunia nyata. Sementara, etika online muncul karena adanya perkembangan digital.

“Etika itu nilai yang ada dalam diri kita yang harus dikeluarkan dan kita miliki, yang harus menjadi pedoman bagi kita dalam mengikuti cara hidup yang benar,” ujar Ade.

BACA JUGA:   Menghindari Pencurian Data di Internet

Dengan etika, lanjut dia, kita tetap harus menghormati aturan yang berlaku di mana pun kita berada, termasuk di dalam dunia maya. “Apabila kita menerapkan etika dalam berinternet dengan baik, kita juga mencerminkan kepribadian kita yang baik.”

Ade mengatakan, terdapat strategi yang bisa dilakukan dalam menerapkan etika di internet, yaitu selalu berpikir untuk melakukan hal yang benar, mengkaji setiap informasi yang kita dapatkan, dan menjadikan budaya etika itu melekat dalam diri kita.

Selain itu, menurut Ade, dalam etika terdapat ruang lingkup yang perlu dipahami. Di antaranya, kesadaran, integritas, tanggung jawab, dan kebajikan. Rendahnya kesadaran membuat kita jadi asal share tanpa membaca secara teliti. Kedua, integritas yang berhubungan dengan kejujuran akan menurun kalau kita tidak menerapkan etika. Contoh yang sering terjadi dalam ranah pendidikan ialah daftar hadir yang diisi padahal tidak mengikuti pembelajaran.

BACA JUGA:   Kala Masyarakat Tergantung dengan Media Sosial

Kemudian, tanggung jawab di ranah digital, sebab segala sesuatu yang kita bagikan itu harus dipertanggungjawabkan. Lalu, apapun yang dilakukan di media digital ini semestinya berlandaskan kebajikan atau kebaikan, di mana segala aktivitasnya harus memiliki manfaat baik untuk diri sendiri ataupun orang lain.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Agar Anak Aman Berselancar di Internet

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).