Program Work From Bali (WFB) yang dicanangkan oleh Kementerian Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) akan diikuti oleh 25 persen Aparatur Sipil Negara (ASN). Peserta WFB akan diikuti oleh tujuh kementerian/lembaga di bawah Kemenko Marves, yaitu Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian ESDM, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, KLHK, dan Kementerian Investasi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan bahwa Kemenko Marves sedang merumuskan 25 persen ASN yang akan diajak untuk berkegiatan di Bali. Harapannya, pada kuartal ketiga tahun 2021, penentuan 25 persen ASN ini sudah masuk tahap finalisasi.
“Skema bekerja di Bali ini sudah masuk tahap rumusan akhir dan dalam waktu dekat akan dibahas siapa saja yang akan mengikuti program ini. Kalau dari Kemenparekraf sendiri, kami sudah melakukan Work From Bali sejak kuartal pertama 2021,” jelas Sandiaga saat menghadiri Weekly Press Briefing.
Sandiaga mengatakan, program WFB merupakan salah satu upaya pemerintah untuk membangkitkan pariwisata Bali yang mengalami keterpurukan akibat pandemi COVID-19. Nantinya, WFB juga akan memberikan multiplier effect kepada produk-produk ekonomi kreatif lainnya, seperti kuliner, suvenir, dan fesyen hingga 70 persen.
“Tingkat hunian hotel di Bali juga diprediksi akan naik sebesar 30 persen jika program ini segera terlaksana,” Sandiaga menambahkan.
Selain itu, Work From Bali juga akan membantu pemasukan masyarakat Bali karena mayoritas menggantungkan lapangan pekerjaan di sektor tersebut. Oleh sebab itu, Sandiaga menilai program ini menjadi langkah tepat sasaran dan tepat manfaat yang dilakukan oleh pemerintah setempat.
KOMENTAR
0