5,24 Juta Wisatawan Mancanegara Berkunjung ke Indonesia Selama Januari hingga Mei 2024

Tuesday, 09 July 24 Bonita Ningsih

Pertumbuhan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia terus menunjukkan tren yang positif. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada periode Januari hingga Mei 2024 sudah mencapai angka 5.244.213 orang. 

“Kami berterima kasih dengan BPS karena selalu membantu kami mengeluarkan data-data pariwisata salah satunya jumlah kunjungan wisman. Jumlah ini menjadi salah satu indikator kinerja kami,” kata  Nia Niscaya, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam “The Weekly Brief With Sandi Uno” di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, 8 Juli 2024.

Nia mengatakan, jumlah kunjungan wisman pada periode Januari-Mei 2024 mengalami kenaikan 23,78 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menjadi kabar baik bagi Indonesia karena pertumbuhan wisman berdampak terhadap devisa, lapangan kerja, dan perekonomian negara. 

BACA JUGA:   Menparekraf Sandiaga Prediksi Perputaran Ekonomi Selama Libur Lebaran Mencapai Rp150 Triliun

Selain itu, Nia juga membagikan jumlah kunjungan wisman yang terjadi selama bulan Mei 2024 sebesar 1.145.499 kunjungan. Menurutnya, angka tersebut meningkat 7,36 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu April 2024. 

“Jumlah tersebut juga naik 20,11 persen jika dibandingkan dengan Mei 2023 lalu. Mudah-mudahan jumlah kunjungannya semakin meningkat di bulan Juni dan Juli karena itu merupakan peak season,” ungkap Nia.

Dalam hal ini, BPS juga membagikan data terkait negara-negara mana saja yang menjadi penyumbang terbesar devisa di Indonesia. Negara tertinggi pertama adalah Malaysia dengan menyumbang 17,47 persen, Australia 11,98 persen, Singapura 9,69 persen, Tiongkok 8,61 persen, dan India 7,08 persen. 

BACA JUGA:   Sandiaga Uno Paparkan Daerah dengan Pergerakan Wisatawan Terbanyak Saat Libur Nataru

“Kelima negara tersebut memiliki rata-rata lama tinggal (lenght of stay) sekitar 7,58 malam,” Nia menambahkan.

Kenaikan jumlah wisman tentunya tidak lepas dari sederet kegiatan yang dilakukan Kemenparekraf di pasar-pasar utama wisman, guna menjaga agar pariwisata Indonesia tetap menjadi top of mind dan Indonesia menjadi pilihan wisman. Di antaranya sales mission Australia bersama BPOLBF, famtrip wholesalers Australia, famtrip wholesalers New Zealand, famtrip edutravel segmen teacher/lecturer Australia, serta inovasi mega famtrip dan table top untuk TA/TO pasar Asia Selatan dan Tengah.

Tak hanya wisman, Nia juga memaparkan jumlah kunjungan wisatawan nasional (wisnas) pada Januari hingga Mei 2024 telah mencapai 3,569 juta. Angka tersebut naik 17,04 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 yaitu 3,04 juta.

BACA JUGA:   De Tjolomadoe Hadirkan Sejarah Pabrik Gula di Museum De Tjolomadoe

Sedangkan, selama bulan Mei 2024, jumlah kunjungan wisnas telah mencapai 626.668 perjalanan. Angka ini turun 17,74 persen bila dibandingkan April 2024 dan naik 5,63 persen bila dibandingkan dengan Mei 2023.

“Apakah orang sudah mulai cinta dengan Indonesia atau program #DiIndonesiaAja sudah berhasil, mudah-mudahan saja karena wisnasnya turun. Ini tren harus kita jaga agar ekspor kita surplus untuk menaikan devisa,” ucapnya lagi.