Kebutuhan investasi dan pembiayaan di delapan KEK Pariwisata mencapai Rp226,79 triliun. Sedangkan kebutuhan investasi dan pembiayaan di tiga Badan Otorita Pariwisata yaitu Borobudur, Labuan Bajo dan Danau Toba sebesar Rp6,7 triliun.
Peluang tersebut tecermin dalam Travel & Tourism Development Index (TTDI) 2022 yang dirilis Mei lalu World Economic Forum. Indonesia berada pada peringkat 32 dari 117 negara atau naik 12 posisi dibandingkan tahun 2019.
“Para investor melihat ada peluang yang signifikan yang dilihat dari TTDI Indonesia yang naik 12 peringkat di atas Thailand dan Malaysia. Sehingga ini membuka untuk berinvestasi,” kata Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dalam acara Forum Investasi dan Pembiayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Kamis (28/07/2022) do Artotrl Suite Mangkuluhur Jakarta.
Menparekraf juga menjelaskan, sistem KEK seperti di Morotai, Singosari, Tanjung Lesung, Likupang, Lido, Nongsa, Tanjung Kelayang, Mandalika ini menarik karena bisa memberikan insentif dari keuangan, perpajakan, pembiayaan dan pengelolaan lahan. KEK ini adalah model yang juga sudah digunakan negara-negara lain.
“Sesuai arahan Presiden, bahwa proyek-proyek infrastruktur harus selesai dari 2023-2024, tidak boleh ada yang mangkrak. Untuk itu investor harus bergegas menyelesaikan pembangunannya, sehingga 2024 target 4,4 juta lapangan kerja baru dapat terealisasikan,” ujarnya.
“Diharapkan melalui Forum ini, kita dapat menyaksikan peluang-peluang investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta dapat disusun skema-skema pembiayaan yang bisa diterapkan pada project pariwisata lainnya sehingga dapat mendorong percepatan pembangunan di lima DSP dan 8 KEK Pariwisata,” ujarnya.
Sementara itu Henky Manurung, Deputi Bidang Industri dan Investasi menambahkan, forum ini bertujuan untuk percepatan pembangunan KEK pariwisata, Kawasan Otoritatif Badan Otorita Pariwisata, dan Sustainable Tourism Investment Project melalui penyediaan alternatif skema pembiayaan yang bisa diberikan oleh Lembaga Pembiayaan maupun oleh investor lainnya.
KOMENTAR
0