Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, meminta para pengelola destinasi wisata Indonesia untuk meningkatkan standar keamanan bagi wisatawan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kecelakaan di tempat wisata seperti yang terjadi pada Emmiril Mumtadz anak dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang hilang di Sungai Aare, Swiss.
“Sebelumnya, saya ucapkan turut prihatin dengan kejadian ini dan meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan agar Eril dapat ditemukan dengan selamat,” kata Sandiaga saat menghadiri Weekly Press Briefing Kemenparekraf pada 30 Mei 2022.
Ia juga mengimbau agar seluruh pelaku destinasi wisata dapat lebih waspada mengingat kecelakaan dapat terjadi di mana saja. Bahkan, Swiss yang dikenal sebagai negara maju dari segi pariwisata dan ekonomi kreatif pun dapat mengalami kasus kecelakaan seperti ini.
“Dari kejadian ini, kita juga bisa belajar bahwa harus terus meningkatkan sertifikasi CHSE cleanliness, health, and safety. Destinasi juga harus memiliki sistem untuk mengidentifikasi kebutuhan pengunjung dari segi komponen dan kesehatan,” ujarnya lagi.
Selain meningkatkan standar keamanan, Menparekraf, juga telah menyusun strategi agar dapat meminimalisir kecelakaan di tempat wisata. Salah satu upaya yang akan dilakukan Kemenparekraf dalam waktu dekat adalah melakukan inspeksi terhadap fasilitas pariwisata di destinasi wisata.
“Kami akan mulai pada tanggal 3 Juni 2022 nanti, inspeksi ini kami lakukan untuk memastikan standar CHSE telah dipatuhi para pengelola destinasi,” Sandiaga menambahkan.
Sebelumnya, destinasi wisata memang menjadi tanggung jawab bersama semua pihak mulai dari pemerintah hingga pengelola. Namun, dengan adanya kejadian ini semakin meningkatkan kewaspadaan pemerintah akan keselamatan dan keamanan para pengunjung.
“Ini memang menjadi tanggung jawab bersama pengelola destinasi, pemerintah daerah, dinas, dan kami pemerintah pusat. Sebelumnya itu, kami sudah menerbitkan sertifikasi CHSE di mana terdapat panduan-panduan keselamatan yang harus dilakukan,” jelasnya lagi.
Nantinya, inspeksi akan dimulai pada destinasi wisata buatan seperti wahana bermain. Hal ini dilakukan mengingat pada libur lebaran kemarin, telah terjadi kecelakaan di wahana seluncur air Kenjeran Park Surabaya yang mengakibatkan banyak pengunjung luka-luka.
“Tapi, kita juga punya banyak sekali destinasi alam yang akan kita pastikan juga aspek keselamatannya dilakukan dengan baik. Kami harap semua pihak dapat terlibat di dalamnya, karena ini merupakan sebuah gerakan bersama. Jadi, tidak hanya pemerintah saja, tetapi, masyarakat juga ikut memantau kepatuhan aspek CHSE di setiap destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif,” ucapnya lagi.
KOMENTAR
0