Peran Bureau International des Expositions (BIE) dalam Pameran Utama Dunia

Tuesday, 07 January 20 Herry Drajat
Bureau International des Expositions

Bureau International des Expositions (BIE) adalah organisasi antar pemerintah yang bertugas mengawasi dan mengatur semua pameran internasional yang berlangsung lebih dari tiga minggu dan bersifat non komersial. Pada awal pendiriannya di tahun 1928 dengan anggota sebanyak 31 negara, saat ini telah berkembang menjadi 170 negara sebagai anggota.

Organisasi yang berkantor pusat di Paris ini berkewajiban untuk memberikan keahlian dan dukungan teknis kepada negara-negara anggota, memberi saran dan memastikan koordinasi dengan para penyelenggara pameran dan kandidat, serta mempersiapkan pekerjaan komite dan mengatur pertemuan komite dengan Majelis Umum dan mengimplementasikan keputusan Majelis Umum.

Saat ini BEI mengatur empat jenis pameran, yaitu pameran dunia, pameran khusus, pameran hortikultura, dan Triennale di Milano. Misi BEI adalah untuk menjamin kualitas dan keberhasilan penyelenggaraan acara pameran yang dinaunginya, melindungi hak-hak penyelenggara dan peserta, serta menjaga nilai-nilai dasar sebuah pameran yang terdiri dari pendidikan, inovasi, dan kerjasama.

BACA JUGA:   Rata-rata Okupansi Hotel di Bali Mengalahkan Jakarta dan Surabaya

Untuk melaksanakan misi tersebut, BEI melaksanakan tugasnya, di antaranya adalah memilih negara tuan rumah pameran mendatang, memberi kandidat tuan rumah dan negara tuan rumah keahlian dalam bidang manajemen acara, branding nasional, diplomasi publik dan mengatur organisasi acara, serta memastikan negara tuan rumah dan semua peserta menghormati Konvensi BIE dan aturan pameran.

Pada General Assembly (GA) BIE ke-166 pada bulan November tahun lalu di Paris, Prancis, terpilih Dimitri Kerkentzes dari Yunani menjadi Sekretaris Jenderal BIE yang baru dan Duta Besar Korea untuk BIE Choi Jai-chul sebagai Presiden BIE yang baru. Selain itu, dilakukan pula pemilihan Rules Committee; Administration and Budget Committee; Information and Communication Committee, dan anggota Executive Committee di mana Indonesia terpilih menjadi anggota untuk periode 2019-2021.

Acara yang ditangani oleh BIE dalam waktu dekat ini adalah Dubai Expo 2020 yang akan berlangsung dari tanggal 20 Oktober 2020 hingga 10 April 2021 yang dilaporkan perkembangan persiapan pelaksanaannya berjalan dengan baik di mana sebagian besar negara peserta Dubai Expo 2020 sudah mulai melakukan pembangunan konstruksi paviliun negara masing-masing.

BACA JUGA:   Menteri Pariwisata Arief Yahya Akan Membuka WIT Indonesia Di Bali

Selain itu BIE juga tengah mempersiapkan penyelenggaraan Expo Buenos Aires 2023 (Argentina) yang saat ini sedang melakukan kontes untuk desain konstruksi, logo expo, dan identitas brand. Selanjutnya, persiapan International Horticultural Exhibition 2022 yang akan berlangsung di Amsterdam-Ammelledan (Belanda) dan World Expo Osaka-Kansai 2025 (Jepang), di mana Jepang menjadi tuan rumah expo tersebut untuk keenam kalinya.

Selama ini, Indonesia telah berpartisipasi dalam World Expo di Shanghai 2010 dan Milan 2015, serta akan berpartisipasi pada Dubai World Expo 2020. Dengan ditunjuknya Indonesia menjadi anggota Executive Committee, akan memudahkan Indonesia menjadi tuan rumah pada salah satu expo yang diselenggarakan oleh BIE.

Dengan bertindak sebagai tuan rumah sebuah expo, tentunya akan memberikan manfaat dan dampak perekonomian yang sangat besar. “Penyelenggaraan expo skala internasional di Indonesia akan menjadi pemicu dalam meningkatkan perekonomian di dalam negeri dan menambah kepercayaan dunia terhadap Indonesia untuk masuknya investasi asing dan kunjungan turis mancanegara,” ujar Dody Edward, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag.

BACA JUGA:   Bisnis Baru yang Tumbuh setelah COVID-19

Lebih lanjut Dody memberikan gambaran pada Horticultural Expo yang digelar di Beijing, Tiongkok tahun lalu. Pada expo yang berlangsung selama 162 hari yang berakhir pada 9 Oktober 2019 yang lalu, telah dihadiri 9,34 juta pengunjung dari 86 negara dan 24 organisasi internasional ikut berpartisipasi pada pameran ini, tentunya menciptakan efek berganda pada bidang perekonomian pada negara penyelenggara.