Perubahan perilaku selama pandemi COVID-19 melahirkan sebuah tren baru di kalangan masyarakat berupa wisata spontan. Hal tersebut juga disadari oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, dan menganggap wisata spontan sebagai salah satu cara terbaik untuk memulihkan industri pariwisata Indonesia.
“Wisata spontan atau implusif traveling terjadi kepada masyarakat yang ingin melakukan perjalanan wisata secara dadakan. Mereka sebelumnya tidak memiliki rencana apapun, biasanya berpikir pada sore hari kemudian besok pagi langsung berangkat,” kata Sandiaga dalam “The Weekly Brief With Sandi Uno” secara hybrid, beberapa waktu lalu.
Sandiaga menjelaskan, berdasarkan laporan tahunan OYO, trend wisata spontan telah mengalami peningkatan sebanyak 14 persen di tahun 2022. Data tersebut mencatat, ada lebih dari 2,4 juta pemesanan yang dilakukan satu hari sebelum perjalanan wisata.
“Menariknya lagi, banyak di antara mereka yang baru melakukan pemesanan hotel di hari perjalanannya,” Sandiaga menambahkan.
Tren wisata spontan juga dipicu dengan liburan panjang saat Natal dan Tahun Baru. Laporan dari OYO juga menyebutkan ada beberapa destinasi wisata di Indonesia yang menjadi pilihan utama masyarakat saat libur Nataru dengan menggunakan konsep wisata spontan.
Ia menyebutkan, Bali menjadi tujuan wisata utama saat momen tahun baru beberapa waktu lalu. Kemudian disusul Bandung, Yogyakarta, Jakarta, dan Semarang. Sedangkan, destinasi spiritual dan budaya menjadi daya tarik yang kuat untuk dikunjungi masyarakat saat libur Nataru kemarin.
“Kami juga berharap ke depannya agar desa wisata menjadi destinasi utama dari wisatawan spontan. Misalnya saja ke Desa Wisata Tinalah di Kabupaten Kulonprogo, Desa Wisata Sembungan di Kabupaten Wonosobo, Desa Wisata Ngilngof, Kabupaten Maluku Tenggara, hingga Desa Wisata Tondok Bakaru di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat,” jelas Sandiaga.
Keberadaan wisatawan spontan diharapkan Sandiaga dapat mempercepat target 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara di tahun 2023. Dengan nilai kontribusi PDB pariwisata yang di atas 4 persen pada tahun ini.
“Wisata spontan ini akan semakin terpicu dengan pelonggaran aturan PPKM dari pemerintah. Kami ingin wisata spontan menjadi momentum kami untuk mengambil keputusan agar kebijakan-kebijakan lainnya bisa kami sesuaikan,” ucapnya lagi.
“Kami juga mendapatkan satu ide untuk berwisata secara spontan. Kami akan melakukan itu dengan digital experience dan harapannya bisa memberikan kontribusi dan sumbangsih yang besar untuk pariwisata kita,” dia menambahkan.
KOMENTAR
0