Hindari Hoaks, Jeli Memilah Berita

Thursday, 02 September 21 Venue

Setiap orang bisa mengakses, mendapatkan, serta menemukan berbagai jenis informasi dengan begitu mudah di era digital. Akan tetapi menurut Tim Hendrawan, Creative Director, di balik kemudahan akses informasi ini, tak semua berita/informasi tersebut benar-benar valid atau memang berasal dari sumber yang kredibel.

“Tak jarang masyarakat kini termakan berita hoaks yang berisi rumor palsu, atau mengandung ujaran kebencian dan fitnah yang bisa berakhir merugikan banyak pihak,” kata dia dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (1/9/2021).

Agar terhindar dari berita hoaks, menurut Tim, terdapat beberapa tips yang bisa disimak agar lebih jeli lagi dalam memilah tiap berita yang diterima, yaitu:

  • Cek Penulis atau Narasumbernya
BACA JUGA:   Perhatikan Hal Ini Sebelum Posting di Medsos

Begitu membaca sebuah berita atau artikel di internet mengenai sebuah isu, pastikan nama penulisnya tercantum. Lebih baik lagi, sang penulis juga menyelipkan narasumber atau referensi yang kredibel sebagai rujukannya. Kalau hanya sebatas menulis berita namun penulisnya anonim, disarankan untuk telusuri kembali topik tersebut dari sumber yang lain.

  • Jangan Percaya Satu Sumber, Bandingkan dengan yang Lain

Saat membaca berita dari salah satu situs di internet, jangan langsung percaya begitu saja. Cari sumber-sumber dari situs lain mengenai topik yang sama. Karena bisa saja apa yang dibaca dari satu sumber itu ternyata berisi informasi yang tidak sepenuhnya benar, bahkan bisa menggiring opini.

  • Periksa Gambar atau Video yang Tertera

Hal ini biasa terjadi di media sosial. Kalau menemukan postingan gambar atau video dengan caption yang “mencurigakan”, coba periksa lagi gambar atau video yang diunggah itu dengan saksama. Misalnya memanfaatkan Google Lens atau platform lain untuk mengecek kebenarannya. Karena bisa saja peristiwa dalam foto/video yang di-posting saat itu, ternyata kejadiannya di tahun-tahun yang lalu atau bahkan tidak asli alias telah melalui proses pengeditan.

BACA JUGA:   Hoaks Berseliweran di Dunia Maya

Tim mengatakan, semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi seperti sekarang, sudah sepatutnya meningkatkan kemampuan literasi supaya lebih cerdas dan kritis dalam menerima berbagai informasi yang beredar di dunia maya. “Untuk “memerangi” berita hoaks, kamu pasti butuh koneksi internet yang tepat supaya tetap lancar dalam merunut kredibilitas sumber berita,” ujar dia.

BACA JUGA:   Pola Asuh Anak di Era Digital

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).