Pesatnya pertumbuhan dunia digital telah masuk ke seluruh lapisan masyarakat, baik di kota maupun desa. Namun, lompatan teknologi itu harusnya diikuti dengan kemampuan literasi masyarakat agar jangan sampai malah mengarah pada potensi hal yang negatif, salah satunya muncul pemahaman terorisme dan radikalisme.
Hal tersebut disampaikan oleh Matahari Timoer, Digital Literacy Officer ICT Watch, dalam webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada 7 Juni 2021.
“Jangan sampai kemajuan teknologi informasi malah disalahgunakan. Apalagi mengarah pada penyebaran paham-paham terorisme dan radikalisme. Sebab di era saat ini penyebaran paham terorisme dan radikalisme sudah berkembang dan mengarah pada dunia digital,” ujar Matahari.
Matahari juga berharap masyarakat tetap menggunakan medsos dengan bijaksana.
“Berkembangnya teknologi dan media sosial ada sisi positif dan negatifnya. Hal positif yang didapatkan misalnya bisa memudahkan masyarakat di seluruh dunia berinteraksi dalam waktu singkat. Di sisi lain, juga bisa mengancam keutuhan bangsa. Ancaman ini semakin mudah masyarakat menelan mentah-mentah informasi tanpa menyaring, bisa jadi informasi tentang ideologi radikalisme. Atau bisa juga nanti berkembang soal pembuatan bom dan aksi kejahatan lainnya,” ungkap Matahari.
Matahari menerangkan, dampak-dampak negatif seperti ini yang harus segera ditangani secara serius dengan cara melakukan langkah preventif. Karena di media sosial sekarang banyak konten-konten yang mengarah pada pemikiran terorisme dan radikalisme. Kalau tidak disaring akan menimbulkan masalah.
Selain Matahari Timoer, Webinar Literasi Digital Nasional 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi ini juga menghadirkan pembicara lain, seperti Astini Kumalasari (Dosen Universitas Dian Nuswantoro) yang membawa tema “Etis Bermedia Digital”, I Gede Putu Krisna Juliharta (Relawan TIK) dengan tema seputar tips dan trik menjaga keamanan privasi secara digital, dan juga Giri Lukmanto (Mafindo) dengan tema “Cakap Bermedia Sosial”.
Gerakan Literasi Digital Nasional 2021 merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini diprakarsai Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0