Budaya yang membentuk kebudayaan besar bangsa Indonesia ditandai dengan beragam corak yang berbeda satu dengan lainnya, dari Sabang sampai Merauke. Keberagaman corak budaya Indonesia itu menurut Ilzamudin, Ketua Cabang GMNI Sampang, merupakan berkah dan kebanggaan tersendiri yang patut dilestarikan serta diwariskan kepada generasi selanjutnya.
“Agar terus bisa bertahan melalui berbagai zaman termasuk zaman digital ini,” kata dia dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Kamis (25/11/2021).
Menurut Ilzamudin, perlu langkah nyata untuk lebih mempromosikan informasi tentang budaya Indonesia ini melalui berbagai kemajuan teknologi digital yang ada saat ini. Cara mempromosikan budaya Indonesia, kata dia, dapat dilakukan dengan berbagai langkah. Salah satunya dengan mengoptimalkan fungsi internet.
“Kita semua tanpa kecuali, yang bisa mengoperasikan dan mengakses internet, dapat mendayagunakan era digital ini untuk mempromosikan budaya Indonesia ke berbagai bangsa di dunia secara konsisten,” katanya.
Konsisten, dalam arti misalnya platform promosi yang digunakan adalah website atau blog, maka dapat memperbaruinya (update) secara berkala pada konten-kontennya. “Bangun komunikasi dan kembangkan jejaring dengan siapa saja agar bisa mengakses konten budaya itu. Serta perkuat personal branding maupun kelompok,” ujar dia.
Dalam penyebaran promosi budaya ini, dia mengimbau tetap tidak melupakan etika dalam berinternet. Sehingga, upaya mempromosikan budaya tidak menyinggung pihak lain yang berbeda kultur.
“Menyebarkan informasi dan menyerap aspirasi dalam upaya promosi budaya secara digital dapat dilakukan pula melalui platform-platform media sosial baik Facebook, Instagram, Twitter, atau dengan email berkala dan mailing list,” kata dia.
Selain itu, aktif dalam berbagai forum kajian dan pencinta budaya dunia, kegiatan ekspor barang kerajinan kesenian, hingga pagelaran seni di luar negeri atau secara virtual yang dapat diakses berbagai negara juga menjadi satu langkah positif promosi budaya.
Promosi budaya, menurut Ilzamudin, sekaligus menjadi misi luhur agar jangan sampai kebudayaan Indonesia justru diakui atau diklaim oleh bangsa lain hanya karena ketidaktahuan dan ketidakpedulian pemilik aslinya. “Jika bukan kita yang peduli budaya sendiri, siapa lagi,” tuturnya.
Dia mengatakan, budaya menggambarkan wajah kita sendiri. “Bangsa Indonesia dikenal dengan kesopanansantunan dan keramahtamahannya. Namun, hingga kini, ada banyak budaya yang belum dikenalkan ke publik luas. Karena itu, pada era kemudahan teknologi inilah saatnya mengenalkan budaya lokal ke berbagai penjuru dunia,” ujarnya.
Terkait upaya mempromosikan budaya ke penjuru dunia, perlunya mengubah pemikiran yang konvensional ke modern, khususnya dalam pemaknaan ruang digital. “Ubah konsep ruang digital kita lebih dulu, dari yang semula bersifat personal menjadi ruang publik,” ujar Ilzamudin.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0