Pemerintah Akselerasi Pengembangan SDM Digital

Wednesday, 01 September 21 Venue

Pemerintah ingin memastikan setiap anak bangsa mampu mengoptimalkan kebermanfaatan internet yang salah satunya ditandai dengan potensi digital ekonomi Indonesia yang diproyeksi mencapai sekitar USD 124 miliar pada tahun 2025 mendatang. Saat ini pengguna internet aktif di Indonesia menjadi 196, 7 juta.

“Pemerintah tengah melakukan akselerasi pengembangan SDM digital, ditargetkan sekitar 12,5 juta penduduk per tahun atau 50 juta penduduk Indonesia akan terliterasi secara digital hingga 2024,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam Webinar Literasi Digital Wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (31/8/2021). Jumlahnya, lanjut dia, diharapkan terus meningkat hingga mencapai 100 juta masyarakat pada pemerintahan selanjutnya.

Johnny mengatakan, Kementerian Kominfo dan Digital Talent Scholarship (DTS) juga menyediakan 100 ribu beasiswa per tahun guna mengasah dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital seperti big data, mesin learning, cyber security dan pemanfaatan digital lainnya.

Beberapa program, kata dia, juga sedang dilakukan oleh pemerintah secara simultan, bersama-sama. Pertama menyelesaikan pembangunan Teknologi Informasi Komputer (TIK), kedua melaksanakan pemerintahan digital meliputi e-government dan e-governance. Ketiga, menciptakan masyarakat yang memanfaatkan dan menguasai digital ekonomi nasional dan membangun masyarakat digital.

BACA JUGA:   Data Pribadi Perlu Dilindungi, Ini Alasannya

“Infrastruktur jadi langkah utama dalam meningkatkan internet link ratio baik antar wilayah provinsi dan kabupaten kota bahkan keseluhan desa, 83 ribu lebih desa harus mampu menghubungkan yang belum terhubung secara digital,” tutur Johnny.

Pemerataan pembangunan infrastruktur digital atau TIK, lanjut dia, harus juga diimbangi tersedianya pembangunan masyarakat dalam mengembangunan potensi internet, harus secara merata dan di saat yang bersamaan menyiapkan SDM yang memadai. Pembangunan SDM yang memadai ditujukan agar masyarakat siap dalam memanfaatkan hadirnya internet sekaligus menangkis dampak negatif dengan hadirnya internet.

“Sebanyak 85 juta pekerjaan akan hilang, namun muncul 97 juta jenis pekerjaan baru sebagai akibat pembagian kerja dari manusia, mesin, dan algoritma,” kata Johnny.

Saat ini 10 jenis pekerjaan dengan semakin tinggi di Indonesia adalah ilmuwan dan analis data, ahli kecerdasan buatan, mesin learning, spesialis transformasi digital, dan masih banyak lainnya. Digital skills diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi digital.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, jika sebanyak 85 juta jenis pekerjaan hilang karena adanya kemajuan teknologi digital, maka akan ada lebih dari 97 juta jenis pekerjaan baru yang juga lahir karena perkembangan digitalisasi. “Ini adalah sebuah peluang, kalian harus jadi pemenang bukan jadi penonton kita ambil kesempatan ini kita mulai,” kata Sandiaga Uno.

BACA JUGA:   Internet, Manfaatnya Bagi Kehidupan Manusia

Menurut dia, literasi digital terkait kecakapan dalam memakai internet dan keterampilan soft skills, harus disertai dengan kesopanan digital, apalagi sebagai bangsa yang berbudi luhur masyarakat harus menghadirkan budaya tersebut di ekosistem internet di Indonesia. Di sisi digital safety, kedaulatan digital masyarakat Indonesia pun harus dikuasai. “Saya ajak masyarakat untuk kolaborasi untuk menghadapi revolusi 4.0,” kata Sandi.

Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Fisipol UGM Novi Kurnia mengatakan terkait dengan digital safety atau keamanan digital, pemahaman mengenai perlindungan data pribadi perlu menjadi perhatian. Sebab dengan tingginya angka pengguna internet di Indonesia yang peningkatannya lebih cepat dibanding pertumbuhan penduduk sangat rawan kejahatan.

Di tahun 2019 saja, kata dia, terdapat 1.504 kasus penipuan digital. Sementara Januari hingga November 2020 terdapat 4.250 laporan kejahatan siber menurut data Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskim Polri. Pada Mei 2021, ada dugaan 279 juta data WNI yang bocor dari BPJS kesehatan dan terbaru ada kebocoran data pribadi pada 31 Agustus 2021 dari aplikasi eHAC yang lama.

BACA JUGA:   Pasien COVID-19 Dilarang Mengunggah Data Rekam Medik

“Mengapa data pribadi harus dilindungi? Data pribadi ini harta kita yang paling berharga, kalau kata orang sekarang data is the new oil, bisa dimanfaatkan dan diperjualbelikan,” tutur Novi.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).