Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) menggelar kegiatan Pengembangan Atraksi Seni Budaya di Kaldera Toba Nomadic Escape. Acara yang dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, ini hadir sebagai upaya meningkatkan kreativitas dan inovasi pelaku ekonomi kreatif terhadap atraksi seni budaya.
Pelaksanaan kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi dengan tanggal yang berbeda. Sesi pertama dilakukan pada 10-26 November 2021 dengan menghadirkan pelatihan alat musik tradisional (taganing, hasapi, sarune, garantung, seruling, dan tulila) di Jetun Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara. Sedangkan, sesi kedua berupa atraksi seni budaya tradisional yang menjadi acara puncak di The Kaldera Nomadic Escape, Kabupaten Toba, pada 27-28 November 2021.
Saat membuka kegiatan tersebut, Sandiaga, mengaku bangga karena kawasan Danau Toba memiliki banyak warisan budaya seperti musik tradisional Batak. Ia juga menilai, banyak seniman Batak yang berhasil mengangkat musik tradisional Batak hingga ke tingkat nasional maupun internasional, termasuk trainer pada kegiatan ini seperti Martogi Sitohang dan Martahan Sitohang.
Tak hanya memiliki warisan budaya yang hebat, masyarakat setempat juga dapat memanfaatkannya dengan baik ke dalam sebuah kegiatan. Berbagai kegiatan telah diselenggarakan, salah satunya berupa Pengembangan Atraksi Seni Budaya di Kaldera Toba Nomadic Escape.
Melalui kegiatan ini, Sandiaga berharap agar warisan budaya musik tradisional Batak dapat menjadi atraksi yang potensial dan dikenal masyarakat luas. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata ke The Kaldera Nomadic Escape maupun Kawasan Danau Toba.
“Salah satu daya tarik ekonomi kreatif adalah musik dan musik tradisional Batak ini indah sekali. Kegiatan ini hadir menjadi bagian dari pilar Kemenparekraf yakni gercep, geber, dan gaspol garap semua potensi lapangan kerja,” jelas Sandiaga.
Bertemu Investor
Selain membuka kegiatan tersebut, Sandiaga, juga bertemu dengan para investor untuk membahas rencana pengembangan Kawasan Danau Toba sebagai salah satu destinasi super prioritas. Investor yang hadir diantaranya PT. Multivision Plus, PT. Eigerindo MPI, PT. Harmoni Jaya Sejahtera, dan Bobobox.
Bersama dengan PT. Multivision Plus, rencananya akan dilakukan produksi film yang mengambil lokasi di Kaldera Toba. Menurutnya, media film dapat menjadi salah satu langkah strategis untuk meningkatkan pariwisata di sebuah daerah. Dia mencontohkan, Amerika Serikat dan Korea Selatan berhasil menggunakan film sebagai strategi peningkatan pariwisata negaranya.
Kemudian, kerja sama dengan PT. Eigerindo MPI akan dilakukan untuk pembangunan eco-tourism di Toba Caldera. Kabar terakhir yang diterima Sandiaga, ada investor dari Cina yang ingin berinvestasi untuk meningkatkan infrastruktur di Kawasan Danau Toba.
“Begitu juga dengan Labersa dari sisi akomodasi dengan jumlah kamar 300 lebih,” dia menambahkan.
KOMENTAR
0