Indonesia Menyambut 4 Juta Wisman Hingga April 2024

Tuesday, 11 June 24 Khanisa Azahra
Wisman di Candi Prambanan_IMG_8722

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terbaru mengenai kinerja sektor pariwisata Indonesia pada bulan April 2024. Laporan ini mengungkapkan tren positif yang menggambarkan pertumbuhan signifikan dalam jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. 

Nia Niscaya, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, mengatakan, pada April 2024 Indonesia mencatat 1,07 juta kunjungan wisman. Angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 23,23 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Lebih lanjut, jika dibandingkan dengan Maret 2024, kunjungan wisman pada April juga mengalami peningkatan sebesar 2,41 persen (month-to-month/MtoM). Pencapaian ini menegaskan tren positif yang sedang terjadi dalam sektor pariwisata Indonesia.

Dalam laporan BPS, tiga negara yang memberikan kontribusi terbesar dalam jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada bulan April 2024 adalah Malaysia (15,99 persen), Australia (11,99 persen), dan Cina (8,06 persen). Selain itu, Singapura dan Timor Leste juga termasuk dalam daftar negara-negara dengan jumlah kontributor kunjungan wisman terbanyak.

BACA JUGA:   Kunjungan Wisman Mencapai 9,09 Juta pada Januari sampai Agustus 2024

Selain jumlah kunjungan wisman, laporan BPS juga menyoroti tingkat hunian hotel di Indonesia. Pada April 2024, tingkat hunian hotel berbintang mencapai 47,14 persen atau naik 5,77 poin dibandingkan bulan April tahun sebelumnya. Sementara itu, tingkat hunian hotel non-bintang juga mengalami peningkatan sebesar 26,21 persen atau naik 4,35 poin YoY dan 4,11 poin MtoM.

Jika dilihat secara kumulatif dari Januari hingga April 2024, Indonesia telah menerima 4.098.710 kunjungan wisman. Angka ini meningkat 24,85 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023, ketika jumlah kunjungan wisman hanya mencapai 3.289.040 juta. Peningkatan sebesar  809.670 orang ini mencerminkan tren positif yang terus berlanjut dalam sektor pariwisata Indonesia.

BACA JUGA:   Tiga Jurus Kemenparekraf Bangkitkan Industri MICE

Dari sisi pintu masuk, mayoritas wisman ke Indonesia pada bulan April 2024 memasuki melalui jalur udara. Bandara Ngurah Rai mencatat pertumbuhan kunjungan wisman sebesar 28,92 persen, sementara Bandara Soekarno-Hatta tumbuh 38,31 persen. Data ini menunjukkan bahwa kedua bandara tersebut menjadi pintu gerbang utama bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia.

Peningkatan jumlah kunjungan wisman juga berdampak pada devisa yang diperoleh Indonesia. Berdasarkan perkiraan, rata-rata pengeluaran wisman per kunjungan adalah sekitar US$11.429 atau setara Rp169.847.600. Dengan jumlah kunjungan wisman yang mencapai 4 juta pada periode Januari-April 2024, devisa yang diperoleh Indonesia diperkirakan mencapai US$3,63 miliar atau setara dengan Rp54,16 triliun. Angka ini tentu memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.

BACA JUGA:   Bandara Internasional Lombok Dibuka Kembali

Dalam laporan BPS, diungkapkan bahwa wisman memiliki pola pengeluaran tertinggi pada sektor akomodasi, yaitu 37,28 persen. Sektor makan dan minum menempati posisi kedua, diikuti oleh sektor transportasi lokal, termasuk penerbangan domestik dan sewa kendaraan. Meski demikian, jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) masih lebih tinggi dibandingkan wisman, dengan surplus sekitar 1,16 juta kunjungan. Hal ini menunjukkan bahwa pariwisata domestik juga terus berkembang dan mendukung sektor pariwisata Indonesia secara keseluruhan.