Kriteria Membangun Desa Wisata

Thursday, 20 February 20 Herry Drajat
Kegiatan di desa wisata

Desa wisata telah menjadi salah satu tren dalam perkembangan pariwisata di Indonesia. Suatu tempat bisa menjadi destinasi wisata karena mempunyai berbagai keunggulan dan keunikan, di antaranya keunikan budaya, seni, adat istiadat, keindahan alam, dan yang lainnya.

Menurut data dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, dari sejumlah 74.954 desa yang menjadi tanggung jawab Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, sebanyak 1.786 desa berpotensi menjadi desa wisata.

BACA JUGA:   Sukaria Ramadan Swiss-belinn Wahid Hasyim

Wiendu Nuryanti, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Bidang Kebudayaan tahun 2011–2014, mengatakan, kriteria untuk menjadi desa wisata adalah:

1. Memiliki atraksi wisata baik alam, budaya maupun buatan.

2.  Jarak tempuh yang tidak terlalu jauh dengan tempat tinggal wisatawan dan juga dari ibu kota provinsi atau ibu kota kabupaten.

3. Besaran desa yang menyangkut masalah-masalah jumlah rumah, jumlah penduduk, karakteristik dan luas wilayah desa karena mempunyai kaitan dengan daya dukung kepariwisataan pada suatu desa.

BACA JUGA:   Berkunjung Ke Borobudur Tak Lengkap Tanpa Mengunjungi Desa Wisata Ini

4. Mempunyai sistem kepercayaan dan kemasyarakatan merupakan aspek penting mengingat adanya aturan-aturan yang khusus pada komunitas sebuah desa.

5. Ketersediaan infrastruktur, meliputi fasilitas dan pelayanan transportasi, fasilitas listrik, air bersih, drainase, jaringan telepon, dan sebagainya.

Selanjutnya untuk mengembangkan desa wisata diperlukan kesiapan masyarakat lokal yang ditinjau dari tingkat pendidikan, pengetahuan, serta tingkat keterlibatan masyarakat dalam pengembangan desa wisata.

Konsep pengembangan desa wisata mengacu pada unsur 3A, yakni atraksi sebagai daya tarik utama desa wisata, amenitas sebagai fasilitas pendukung, dan aksesibilitas yang dapat diartikan sebagai beragam hal yang berkaitan dengan akses wisatawan ketika hendak berkunjung ke desa wisata.

BACA JUGA:   AELI Mengembangkan Experiential Tourism di Desa Wisata

Selain itu, partisipasi masyarakat juga diperlukan untuk mempromosikan desa wisata agar dikenal oleh masyarakat luas sehingga wisatawan mau datang berkunjung sehingga perekonomian desa tersebut semakin berkembang.