Sandiaga Uno Dorong Ijen Banyuwangi Menjadi UNESCO Global Geopark

Tuesday, 07 June 22 Bonita Ningsih

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mendorong potensi pariwisata di setiap daerah seperti yang berada di Banyuwangi, Jawa Timur. Kemenparekraf juga telah menetapkan bahwa pengembangan pariwisata Banyuwangi bertumpu pada empat daya tarik wisata unggulan yaitu Kawasan Taman Wisata Alam Ijen, Taman Nasional Alas Purwo, Taman Nasional Meru Betiri, dan Taman Nasional Baluran.

Dengan keunggulannya masing-masing, keempat destinasi unggulan tersebut diharapkan mampu meningkatkan pariwisata dan juga ekonomi daerah. Oleh sebab itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendorong agar Geopark Ijen bisa ditingkatkan statusnya menjadi UNESCO Global Geopark (UGG).

BACA JUGA:   Kemenparekraf Dorong Tiap Daerah Menggelar Event Wisata Olahraga

Sandiaga mengatakan, penetapan UGG nantinya dapat meningkatkan kualitas wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut. Selain meningkatkan lama kunjungan, pengeluaran wisatawan juga akan lebih tinggi ketika status Geopark Ijen menjadi UGG.

“Makanya, kami mendorong agar Banyuwangi menjadi destinasi pariwisata dengan peningkatan nilai tambah pariwisata di dalamnya,” ujar Sandiaga saat Weekly Press Briefing Kemenparekraf pada 6 Juni 2022.

Sandiaga menjelaskan, jika Geropark Ijen ditetapkan sebagai UGG, maka akan melengkapi UGG yang ada di Indonesia sebelumnya. Sebut saja Geopark Batur pada 2012, Geopark Gunung Sewu pada 2015, Geopark Cileteuh tahun 2018, Geopark Rinjani tahun 2018, Geopark Kaldera Toba tahun 2020, dan Geopark Belitung tahun 2020.

BACA JUGA:   Bali, Pilihan Favorit untuk Liburan Natal

“Saya harapkan semua pihak mendukung untuk ditetapkannya Ijen sebagai taman bumi dunia. Karena selain Ijen, tahun ini akan ada Geopark yang akan ditingkatkan statusnya seperti Geopark Maros Pangkep di Sulawesi Selatan, Raja Ampat, dan Merangin Jambi,” ujarnya.

Seperti diketahui, kriteria penilaian geopark menjadi Unesco Global Geopark antara lain 35 persen geologi dan lanskap (teritorial, geo-konservasi, warisan alam, dan budaya), 25 persen struktur pengelolaan atau manajemen, 15 persen pendidikan interpretasi dan lingkungan. Selanjutnya 15 persen geowisata, dan 10 persen pembangunan ekonomi wilayah yang berkelanjutan.

BACA JUGA:   Kementerian Pariwisata Promosikan Pariwisata Indonesia di Brisbane

“Harapan saya, kita semua dapat bersinergi untuk mengembangan Geopark Ijen dan bersama-sama dapat mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, khususnya di Kabupaten Banyuwangi,” ucap Sandiaga lagi.