Sektor Pariwisata Menyumbang Rp4,8 Triliun bagi Kepulauan Riau

Thursday, 18 January 18 Harry
Pulau Penyengat Kepulauan Riau
Pulau Penyengat, salah satu obyek wisata di Kepulauan Riau. Foto: Dok. 123RF.

Sektor pariwisata kembali menunjukkan bukti berhasil untuk meningkatkan perekonomian daerah. Setelah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, sukses menaikkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) hingga 81 persen melalui sektor pariwisata, kini Provinsi Kepulauan Riau yang sukses membuat PAD-nya naik karena sektor pariwisata.

Kepulauan Riau berhasil membukukan Rp4,8 triliun dari industri pariwisata sepanjang 2017 lalu. Nominal itu merupakan asumsi dari uang yang dibelanjakan wisatawan domestik dan mancanegara. Sepanjang Januari hingga November 2017, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kepulauan Riau mencapai 1.815.978 orang, atau naik 6,29 persen dibanding periode yang sama 2016 lalu yang berjumlah 1.708.500.

“Untuk tahun 2017 diasumsikan angka kunjungan wisman mencapai 2,1 juta. Dengan nilai perkalian minimal Rp1,5 juta per orang, secara total kurang lebih pendapatannya Rp3,1 triliun,” ujar Buralimar, Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau.

BACA JUGA:   Pemerintah dan Stakeholder Siapkan Paket Wisata yang Kompetitif

Buralimar menambahkan, pendapatan Kepulauan Riau dari sektor pariwisata juga ditunjang wisatawan nusantara. Menurut Buralimar, kunjungan wisnus ke Kepulauan Riau pada 2017 mencapai 3,5 juta orang. Dengan asumsi setiap wisnus mengeluarkan Rp500.000 per orang, maka pendapatannya mencapai Rp1,7 triliun untuk PAD Kepri.

“Sehingga jika dikalkulasikan secara umum, baik itu wisman dan wisnus, devisa dari sektor pariwisata di Kepulauan Riau pada 2017 sebesar Rp4,8 triliun,” ujar Buralimar.

(Baca juga: Pesawat Delegasi IMF-WB akan Parkir di Empat Bandara Ini)

BACA JUGA:   Tingkatkan Kemampuan Pariwisata secara Online dan Gratis

Pada 2016, wisman yang berkunjung ke Kepri sebanyak 1.920.232. Dengan asumsi pengeluaran yang sama, wisman menyumbang Rp2,8 triliun. Sementara itu, kunjungan wisnus pada 2016 sebanyak 2.891.123, dengan pendapatan mencapai Rp1,4 triliun.

“Sehingga devisa dari sektor pariwisata di Kepri pada 2016 sebesar Rp4,3 triliun. Artinya, pada 2017 mengalami peningkatan pendapatan lebih kurang setengah triliun,” ujar Buralimar.

Buralimar menuturkan, pariwisata mampu menghidupkan sektor lain, seperti perhotelan, hiburan, kuliner, fashion, dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“Pada 2018 ini, target sudah pasti bertambah. Khusus untuk wisman, target realistis yang ingin dicapai adalah pada angka 2.250.000,” ujar Buralimar.

Menurut Buralimar, target itu sangat mungkin dicapai, sebab Kepri bakal menggelar banyak event sepanjang 2018, di antaranya Batam International Culture Carnival, Bintan Triathlon, Festival Pulau Penyengat, dan Festival Bahari Kepri. Selain itu, Kepri juga akan menggelar Tour de Bintan, Kenduri Seni Melayu, dan Iron Man 70.3 Bintan pada 2018.

BACA JUGA:   Turis Jerman Sudah Siap Wisata ke Bali

“Di luar itu, masih banyak kegiatan wisata yang kami gagas bersama kabupaten dan kota. Target kami adalah setiap event dihadiri oleh wisman dan wisnus,” kata Buralimar.