Industri kopi dan F&B Indonesia siap menyambut perhelatan akbar Café Brasserie Expo (CBE) 2025, yang akan diselenggarakan di Hall 11 Nusantara International Convention Exhibition (NICE), PIK 2, dari tanggal 10 – 12 Oktober 2025. Pilihan venue ini bukan tanpa alasan, melainkan strategi untuk menjangkau target pasar yang dibidik.
Menurut Luhur Tri Atmojo, Project Manager Café Brasserie Expo 2025, NICE dipilih karena menawarkan ekosistem yang lengkap. Kawasan PIK (Pantai Induk Kapuk) kini telah bertransformasi menjadi salah satu destinasi wisata utama Jakarta dengan dukungan sarana dan prasarana serta akses transportasi yang semakin mudah. Faktor-faktor ini sangat krusial mengingat segmentasi pengunjung yang dibidik oleh CBE 2025.
Luhur mengungkapkan, CBE juga menargetkan pengunjung dari kelas A++ dan B++. “PIK sebagai lokasi yang representatif untuk menarget segmen tersebut. Rata-rata penduduk PIK memiliki penghasilan minimal di atas Rp33 juta,” ujar Luhur.
Kawasan PIK semakin memperkuat posisinya sebagai pusat F&B. Ryan Adrian, Managing Director NICE, menjelaskan, NICE didukung kuat oleh lingkungan sekitar. Dirinya menyebutkan bahwa lebih dari 1.000 coffee shop dan bisnis F&B telah beroperasi di kawasan tersebut. Hal ini membuat PIK menjadi “konvergensi” ideal untuk mengumpulkan para pemangku kepentingan dan penggemar dunia kopi dan F&B.
Keunggulan lokasi NICE di PIK juga terletak pada aksesibilitasnya yang prima bagi pengunjung dari luar kota. Ryan menambahkan bahwa lokasi pameran yang berdekatan dengan Bandara Soekarno-Hatta membuat perjalanan menjadi sangat efisien. “Sangat memungkinkan untuk datang pagi dan pulang malam bagi pengunjung yang dari luar kota,” jelasnya.
Dengan kombinasi daya beli premium, konsentrasi bisnis F&B yang tinggi, dan kemudahan akses baik bagi warga Jakarta maupun luar kota, Café Brasserie Expo 2025 di NICE, PIK 2, diharapkan menjadi pameran yang tidak hanya menarik, namun juga berpotensi menghasilkan transaksi bisnis dengan nilai yang signifikan. Pameran ini bukan sekadar ajang kumpul, tapi sebuah kesempatan emas untuk menjajal pasar premium Indonesia.
KOMENTAR
0