Media Sosial Sebagai Sarana Menjangkau Pelanggan

Tuesday, 02 November 21 Venue

Media sosial di Indonesia dengan pengguna aktif sekitar 170 juta orang akhirnya dimanfaatkan untuk membangun brand awareness sekaligus. Bukan hanya membuat audiens kenal namun memperkuat brand itu sendiri. 

“Media sosial menjadi sangat potensial menjadi tempat untuk membangun brand awareness atau mengenalkan produk dan brand kepada audiens,” kata Cyntia Jasmine, Founder GIFU saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I pada Jum’at (29/10/2021).

Pemilik bisnis, kata dia, kini dapat berinteraksi dengan pelanggan, menyasar target audiens baru yang lebih spesifik dari segi lokasi, usia, jenis kelamin, sampai pendidikan dan ketertarikan yang semuanya bisa

BACA JUGA:   Kecakapan Digital Minim, Urgensi Netiket Dibutuhkan

menjadi cara menganalisa market.

“Di era sekarang kita tinggal punya profil toko di media sosial atau di marketplace yang bisa diakses oleh

siapa pun dan dari mana pun,” ujar Cyntia.

Menurut dia, media sosial kini berperan sebagai sarana untuk menjangkau pelanggan. Lantaran brand merupakan identitas maka membuat personal branding sangatlah penting.

“Bahkan tidak hanya berupa jasa maupun barang yang ingin dijual, saat ini banyak HRD atau perekrut yang melakukan social media checking. Akhirnya setiap orang perlu berhati-hati dan membangun profil yang baik di dunia maya dengan personal branding,” tutur Cyntia.  

BACA JUGA:   Agar Tak Terjerumus ke Modus Penipuan Digital

Memperkuat identitas brand, kata dia, dapat dimulai dengan membuat profil di media sosial, membangun

portofolio, behind the scene, dan menyisipkan testimoni pelanggan. Kemudian proses membangun keterikatan dengan pelanggan dan calon customer, “maka buatlah konten atau unggahan di Insta Story maupun timeline yang bisa menjawab masalah audience,” kata Cyntia.  

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Tiga Faktor yang Pengaruhi Risiko Kesopanan Netizen Indonesia

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).