Selain menjadikan Labuan Bajo sebagai satu dari lima destinasi Super Prioritas, pemerintah juga menetapkan daerah tersebut sebagai destinasi wisata super premium. Dengan begitu, pengelolaan wisata di Labuan Bajo tidak akan dicampur dengan kalangan menengah ke bawah.
Untuk mewujudkan itu semua, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, mengatakan akan membangun berbagai fasilitas penunjang pariwisata di Labuan Bajo. Ia menjelaskan, pemerintah sedang membangun bandar udara dengan landasan yang lebih panjang dan memperbaiki pelabuhan agar kapal-kapal yacht bisa datang lebih mudah.
“Kita buat landasan pesawat lebih panjang agar pesawat dengan bobot lebih besar bisa mendarat di sana,” ungkap Wishnutama.
Selain itu, ia juga akan menonjolkan sektor ekonomi dan kreatif berupa hasil kerajinan tangan dan festival budaya yang ada di Labuan Bajo. Ia akan membantu meningkatkan nilai tambah bagi perajin di sana dengan memberikan pelatihan khusus bagi mereka.
(Baca juga: Pemerintah Siapkan Homestay bagi Turis Backpacker di Labuan Bajo)
“Kita bantu cara mendesain pernak-pernik seperti Komodo agar lebih modern dan masa kini. Dengan demikian, harga jualnya juga akan lebih tinggi dari biasanya,” katanya lagi.
Kendati demikian, keinginan pemerintah untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium menimbulkan kegelisahan bagi warga sekitar. Menurut warga sekitar Labuan Bajo, dengan dijadikan super premium malah menurunkan jumlah turis yang datang ke sana.
“Mereka menganggap kalau dijadikan super premium, wisatawannya turun karena otomatis harganya mahal. Tapi, yang saya lihat malah sebaliknya,” ucap Wishnutama.
“Malahan kita memudahkan para turis untuk masuk ke Labuan Bajo dengan fasilitas-fasilitas yang sedang kita bangun. Hotel juga akan dibangun sangat banyak, artinya turis yang datang juga akan lebih banyak,” ujar Wishnutama.
KOMENTAR
0