Tunjukkan Kinerja Positif, Bisnis Hotel 2022 Didorong Pasar Domestik

Friday, 06 January 23 Bonita Ningsih

Perusahaan jasa profesional dan manajemen investasi, Colliers, melaporkan kinerja sektor perhotelan Indonesia selama tahun 2022. Hasilnya adalah sektor hotel di Indonesia mengalami peningkatan bisnis yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan dua tahun terakhir saat pandemi COVID-19 melanda.

“Secara umum sektor perhotelan semakin membaik, tren ini sudah terjadi sejak pertengahan tahun 2022 lalu. Tren ini akan terus menyambung hingga tahun 2023 nanti,” ujar Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto, saat menghadiri Colliers Virtual Media Briefing Q4 2022, belum lama ini. 

Colliers Indonesia sendiri melakukan survei terkait sektor perhotelan khusus yang berada di wilayah Jakarta, Surabaya, dan Bali. Menurut Ferry, hotel yang berada di ketiga daerah tersebut terus menunjukkan tanda-tanda positif sejak semester dua 2022.

BACA JUGA:   Colliers Indonesia Prediksi Okupansi Hotel Bali dan Jakarta Meningkat Stabil pada Q2 2023

Berdasarkan data yang diperoleh, tingkat keterisian kamar di Jakarta pada tahun 2022 sudah mencapai rata-rata 60 persen. Lalu di Surabaya hampir mencapai rata-rata 55 persen dan Bali hampir menyentuh rata-rata di angka 50 persen.

“Kalau dilihat secara umum, tingkat keterisian kamar sudah hampir mendekati tingkat okupansi yang normal sebelum pandemi. Bahkan, akhir tahun 2022 ini kalau dilihat hotel Bali, Surabaya, dan Jakarta sudah mendekati di angka normal saat tahun 2019 ke bawah,” ungkapnya lagi.

Menurut Ferry, okupansi hotel semakin membaik karena pada tahun 2022 tidak terjadi penambahan kamar yang signifikan. Berdasarkan data yang disampaikan Colliers Indonesia, tahun 2022 ini terdapat 789 pasok kamar baru di tiga daerah tersebut dengan penjabaran 117 di Bali, 379 di Jakarta, dan 293 di Surabaya.

BACA JUGA:   Arnava Hotel & Residence, Properti Terbesar di Kota Batu

“Pasok kamar hotel di tiga kota ini sudah mulai moderat artinya penambahannya tidak terlalu signifikan. Ini menjadi satu hal yang positif untuk melihat kinerja hotel secara keseluruhan. Pasalnya dengan pasokan kamar yang lebih sedikit, fungsinya untuk menjaga tingkat okupansi agar tetap stabil ke depannya,” jelas Ferry. 

Selain itu, okupansi hotel kian membaik karena didukung dengan pergerakan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Data dari Colliers menyebutkan bahwa jumlah wisatawan asing yang datang ke bandara daerah Jakarta, Surabaya, dan Bali sudah mencapai angka 2 juta orang.

“Jumlah kunjungannya memang belum kembali normal, tetapi, kalau dilihat dari pintu bandara internasional ketiga daerah tersebut angkanya sudah cukup naik,” dia menambahkan.

BACA JUGA:   Aryaduta Suites Semanggi Tawarkan Paket Menginap Spesial Selama Ramadan dan Idul Fitri

Terlebih dengan banyaknya kegiatan MICE yang telah digelar sepanjang 2022, membuat bisnis perhotelan kian meningkat. Bahkan, menurut Ferry, tren tersebut akan terus berlanjut hingga 2023 karena sudah banyak kegiatan MICE yang dipersiapkan di tahun ini.

“Kami lihat semuanya sudah ada perbaikan dan kalau kita lihat lebih jauh, semua perbaikan ini didorong dengan kegiatan domestik market karena di tahun 2022 memang didominasi domestik,” ucapnya lagi.