Banten, Venuemagz.com – Southeast Asia Business Events Forum (SEABEF) dan Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2025 telah resmi dibuka dan memasuki penyelenggaraan keduanya. Pembukaan kedua event internasional ini dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2025 di Nusantara International Convention and Exhibition (NICE), PIK 2, Banten.
SEABEF merupakan acara persembahan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia yang digelar pada tanggal 10 hingga 11 Oktober 2025 di NICE. SEABEF merupakan forum internasional regional yang membahas potensi dan ragam tantangan bisnis event atau MICE di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Mengusung tema “Strengthening Southeast Asia Event Industry through Sustainability Practice, Strategic Investment, and Collaborative Efforts“, SEABEF 2025 mempertemukan para praktisi, inovator, dan juga pemimpin di sektor MICE (meeting, incentive, conference, and exhibitor) dari seluruh Asia Tenggara. Mereka akan saling bertukar gagasan dan inovasi terkait industri MICE di setiap negaranya.
Sementara itu, WITF merupakan pameran pariwisata yang diinisiasi oleh Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) dan mendapatkan dukungan dari Kemenpar. Pameran ini digelar bersebelahan dengan SEABEF dan berlangsung sejak tanggal 9-12 Oktober 2025. WITF menjadi platform strategis untuk mempromosikan destinasi Indonesia kepada pasar lokal dan global.
“Kedua event ini menjadi tonggak penting dalam mempercepat pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia. Saya berharap event-event ini juga dapat memperkuat sektor MICE Indonesia dan juga mempromosikan destinasi tanah air ke mata dunia,” kata Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Pariwisata Republik Indonesia, dalam Opening Ceremony SEABEF DAN WITF 2025.

Pembukaan kedua acara tersebut juga dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan juga Ketua Umum GIPI Hariyadi Sukamdani. Masing-masing menyampaikan pernyataan singkat terkait kedua event tersebut, sebelumnya memukulkan gong tanda peresmian acara.
“Setelah Covid-19, pariwisata Indonesia terus mengalami pertumbuhan sehingga menjadi pilar penting strategis dalam perkembangan ekonomi nasional. Oleh sebabnya, saya apresiasi Kemenpar dan juga GIPI karena telah berkolaborasi menghadirkan event besar yang berkaitan dengan pariwisata,” ujar Airlangga dalam kesempatan yang sama.
Airlangga menilai WITF 2025 menjadi momentum penting dalam mempromosikan Indonesia sebagai destinasi unggulan dunia. Sebagai pameran pariwisata internasional, WITF, diharapkan mampu memperluas jaringan antara pelaku industri, pemerintah, dan investor.
“Kami ingin tunjukan kepada dunia bahwa Indonesia bukan hanya tentang keindahan alam, tetapi juga tentang kekayaan budaya, kuliner, dan keramahan masyarakatnya,” ungkap Airlangga lagi.
Ia juga menambahkan pariwisata bukan hanya tentang destinasi, tetapi juga berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. Oleh sebabnya, industri ini menjadi penggerak utama dalam menciptakan lapangan kerja, penguatan ekonomi kreatif, hingga peningkatan devisa negara.
“Dengan demikian, kolaborasi banyak pihak sangat dibutuhkan di sini agar dapat menghadirkan pariwisata yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan. Event ini juga dapat menumbuhkan bisnis MICE yang menjadi salah satu pilar terpenting dari pariwisata,” ucapnya.
Sebagai informasi, SEABEF 2025, menghadirkan rangkaian diskusi terkait praktik berkelanjutan, strategi investasi, serta upaya kolaboratif untuk memastikan penyelenggaraan MICE dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan juga lingkungan. Mengupas secara tuntas terkait konsep bisnis untuk menghadirkan event berkelanjutan dan juga menumbuhkan ekonomi hijau di setiap negara.
“Dari diskusi-diskusi yang dihadirkan, kami berharap akan dapat menjadi panduan dalam pengembangan industri event di Asia Tenggara yang lebih inovatif, berkelanjutan, dan inklusif,” ujar Menpar Widiyanti.
Kemenpar sendiri telah mendukung banyak event di Indonesia yang tercatat dalam Karisma Event Nusantara (KEN). Sepanjang 2025, KEN berhasil memberikan dampak positif dengan menghadirkan 10,8 juta pengunjung, melibatkan 95.000 pekerja event, melibatkan 14.800 UMKM, dan menghasilkan perputaran ekonomi hingga Rp11,82 triliun.

Sedangkan, WITF 2025 menghadirkan total 300 exhibitor dan lebih 200 buyer dari 40 negara. Tahun ini, WITF hadir dengan konsep terbaru yang memadukan Business to Business (B2B) dan juga B2C melalui consumer show. Dalam consumer show, eksibitor menampilkan ragam produk yang dimilikinya untuk dapat dibeli langsung oleh pengunjung selama acara.
“Jadi, B2B dan consumer show kita hadirkan di area yang berbeda agar dapat memudahkan pengunjung. Consumer show menghadirkan pelaku industri yang ingin langsung jualan di lokasi, mereka membawa contoh produknya seperti UMKM yang menghasilkan pakaian, cinderamata, hingga makanan,” jelas Hariyadi.
Harapan Hariyadi dengan konsep terbarunya ini, WITF dapat menghadirkan lebih banyak massa lagi untuk mengetahui produk-produk pariwisata yang dimiliki Indonesia. Oleh sebabnya, Hariyadi menargetkan dapat menghadirkan 4.000 pengunjung untuk consumer show dan 3.500 janji temu atau B2B appointment setting.
KOMENTAR
0