Pesatnya perkembangan ekonomi di era digital membuat orang-orang pun beralih ke investasi daring. Selain mudah diakses, jenisnya pun banyak sekali. Sekitar 5 -10 tahun lalu orang masih menitikberatkan investasi secara konvensional, seperti tanah, emas, dan surat berharga.
Kekurangan dari investasi konvensional adalah kesulitan untuk pergi ke pasar untuk membeli emas, atau mencari tanah yang bagus untuk dijadikan investasi.
Dengan teknologi digital, membeli investasi kini semudah hanya melalui sentuhan jari. Hanya tinggal klik, kita sudah bisa membeli sebuah saham dari perusahaan besar. Selain mudah, investasi online juga memiliki banyak aspek penting yang menarik, seperti investasi terjangkau dengan dana yang minim, cepat, serta melewati batas negara sehingga bisa berinvestasi secara internasional.
“Tinggal bagaimana memilih jenis investasi yang tepat. Kita juga harus memiliki pemahaman tingkat risiko dan memastikan platform online tepercaya. Jangan lupa memerhatikan keamanan gadget kita dan jangan langsung pilih, tapi cari pembanding investasi online lainnya,” ujar Ir.H. Wiwid Agung Wibowo, M.M., mantan Sekretaris DPC PKB Kabupaten Tuban dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, 3 Juni 2021.
Fauzin S.H., L.LM dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura mengungkapkan bahwa dengan melek teknologi, maka seseorang juga akan melek data sehingga tidak akan mudah tertipu. Literasi teknologi mencakup kemampuan seseorang dalam mengoperasikan dan memanfaatkan teknologi. Sementara literasi data digambarkan sebagai sebuah kemampuan dalam membaca, menganalisis, dan menggunakan informasi.
“Literasi digital merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai pengguna internet, khususnya milenial,” tutur Fauzin.
Rismaya Nikmatul, Pemilik Rismaya Collection yang menjadi KOL dalam webinar literasi digital wilayah Kabupaten Tuban kali ini juga berbagi tentang pengalamannya. Bagaimana Rismaya menghadapi banyak tantangan hingga akhirnya usaha tersebut malah berhasil membiayai sekolah S2 yang ia tekuni.
“Kuncinya ketekunan. Di dunia digital itu maunya orang harus tetap dan cepat,” ujar Rismaya.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital berlangsung hampir di semua kabupaten di beberapa pulau di Indonesia. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Siberkreasi. Ada empat pilar yang menjadi titik berat, yaitu kemampuan digital, etika berdigital, budaya digital, dan keamanan digital.
KOMENTAR
0