Meninggalkan Jejak Digital Yang Bertanggung Jawab

Saturday, 05 June 21 Venue

Literasi digital adalah kemampuan seseorang mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca, menulis, atau menyampaikan pesan di ranah digital. Kurangnya literasi bisa berdampak pada banyak hal, terutama ke hal negatif.

Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang bisa terkena dampak negatif dari media sosial. Antara lain karena hanya membaca judul berita tanpa membaca isinya, hanya percaya sumber tertentu dan sepihak, tidak bisa membedakan hoaks atau bukan, emosional, dan tidak paham cara memeriksa fakta secara sederhana.

BACA JUGA:   Membangun Literasi Digital Dalam Bidang Pendidikan

Akibatnya, banyak rekam jejak digital yang tertinggal. Mungkin dampaknya tidak terasa dalam waktu dekat, namun akan terekam selamanya.

“Jejak ini gampang dilacak. Sebaliknya, kita juga bisa mewarisi jejak digital yang baik. Tapi sayang kita sering abai bedakan yang rahasia dan tidak,” ujar DR. Drs. H. Suprawaoto, S.H., M.Si, Bupati Magetan, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, 3 Juni 2021.

BACA JUGA:   Keterampilan Digital, Modal Utama Wujudkan Cita-Cita Negara

Jatmiko Fitri H, pemilik CV Lestari Ilmu Digital Text, menambahkan bahwa kita setidaknya jangan hanya bisa menguasai gadget, tapi juga sanggup bertanggung jawab. Karena apa pun yang dilakukan di dunia digital, bahkan sampai jual-beli sesuatu, ada rekam jejaknya.

Teknologi bisa membuka lapangan pekerjaan baru, juga mempermudah proses belajar mengajar. Informasi juga mudah didapat dan cepat diakses. Teknologi juga membuat lahirnya inovasi baru dan memudahkan proses transaksi komersial.

BACA JUGA:   Pentingnya Perlindungan Data Pribadi di Internet

“Negatifnya, gaya hidup jadi konsumtif, masifnya produksi konten yang mengandung hoax, ujaran kebencian, fitnah dan konten negatif, tenaga manusia digantikan robot, pelanggaran hak cipta, kejahatan cyber, kecanduan games,” tutur Jatmiko.