UMKM Diharapkan Bisa Beralih Ke Ekosistem Digital

Saturday, 05 June 21 Venue

Pandemi COVID-19 memberi dampak signifikan terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) karena orang mulai membatasi mobilitas dan interaksi untuk menghindari tertular virus COVID. Kondisi ini memaksa para pelaku UMKM mencari berbagai cara agar bisa mempertahankan usaha mereka.

Salah satu solusinya adalah dengan beralih ke digital. Sayangnya, hanya segelintir saja UMKM yang telah beralih ke ekosistem digital.

“Internet harus dapat menyerukan dan meningkatkan produktivitas masyarakat seperti UMKM naik kelas. Sehingga internet bermanfaat ke seluruh lapisan masyarakat dan melek akan digital. Saya harap gerakan ini dapat mendorong inisiatif di tempat lain,” harap Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, dalam acara Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, 3 Juni 2021.

Rizky Ardi Nugroho, entrepreneur Podcaste dan YouTuber, menerangkan, alasan UMKM harus go digital karena potensi pasar digital Indonesia sangat besar. Selain itu, dengan go online dapat menjangkau pasar yang sangat luas.

BACA JUGA:   Tingkatkan Literasi Digital Untuk Mengetahui Investasi Bodong

“Selain itu, biaya pemasaran yang fleksibel dan rendah. Dengan go online, Anda dapat mengatur biaya pemasaran berdasarkan kebutuhan. Mulai berbisnis dengan lebih cepat dan meminimalisasi risiko,” ujar Rizky.

Menurut Rizky, pandemi memaksa para pelaku yang belum mengenal digital untuk belajar dan mulai memasarkan produk secara online. Mereka juga mulai belajar bergabung dalam platform digital seperti Shopee atau Tokopedia.

“Para pedagang kuliner kecil mulai ramai-ramai bergabung dengan aplikasi penyedia multi layanan seperti Gojek atau Grab demi meraih konsumen yang lebih luas. Mau tidak mau pelaku UMKM harus mengikuti tren konsumen yang ingin membeli makanan tanpa harus datang sendiri. Langkah tersebut ternyata mampu menggeliatkan kembali usaha mereka, bahkan sebagian mampu meningkatkan usaha,” ujarnya.

BACA JUGA:   Memanfaatkan Pelanggan Sebagai Intel Dalam Berbisnis

Dalam memanfaatkan dunia digital, penggunanya juga harus cakap menggunakan dan memanfaatkannya. Soni Mongan, seorang konten kreator, menjelaskan, masyarakat harus meningkatkan digital skill.

“Hal itu dilakukan agar kita memiliki kemampuan untuk mengakses, mencari, menyaring, dan memanfaatkan setiap data dan informasi. Memudahkan kita untuk melakukan hal yang dulu sulit dilakukan. Serta menjadi sumber mata pencarian dan membantu meningkatkan usaha,” ungkapnya.

Soni mengatakan, dari sisi meningkatkan usaha, kalau sudah memiliki digital skill bisa mulai membuat konten untuk promosi. Kontennya tidak perlu mahal ataupun mewah. Konten yang sederhana saja bisa menarik pembeli.

BACA JUGA:   Agar Tetap Produktif dan Kreatif di Masa Pandemi

“Contohnya dengan menu kuliner cilok pedas yang harganya lumayan murah. Tapi kalau dibuat konten dan foto yang menarik, maka masyarakat pasti akan membeli,” ujar Soni.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital digelar di berbagai kota dan kabupaten di Indonesia. Acara ini digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Ada empat pilar digital yang mereka tekankan yaitu kemampuan digital, keamanan digital, etika digital dan budaya digital.