Anak muda lebih cepat belajar menangkap apa saja yang terjadi dan tren dunia digital, sedangkan yang usianya jauh lebih tua malah bingung. Karena itu penting diadakan literasi digital pada semua lini serta menerapkan perilaku saring before sharing.
“Orang-orang tua atau bahkan yang di pedalaman juga perlu literasi digital. Yang dasar saja, agar gampangnya untuk menjalani kebutuhan sehari-hari,” ujar Allyvia Camelia, Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura.
Karenanya, untuk mendukung Indonesia cakap digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital bersama Siberkreasi.
Muhammad Nafik, Ketua Inkubasi UNAIR, menekankan beberapa keterampilan yang harus dimiliki di era digital, antara lain kemampuan memecahkan masalah, kemampuan koordinasi, negosiasi persuasi, mentoring, kepekaan, kemampuan skill active listening, logical thinking dan monitoring self and other, kemampuan untuk dapat melakukan judgement dan keputusan pertimbangan cost benefit, serta competitive juga multitasking.
“Era digital ini orang bisa di mana saja. Orangnya memang tidak bisa ke mana-mana, tapi bisa berada di mana-mana. Jadi, maksimalkan saja. Melek teknologi. Kalau tidak mau melek, ya artinya ingin mati. Tapi kalau mau hidupnya panjang, ya harus berubah mengikuti teknologi,” tutur Nafik.
Sementara itu, Rendy Herdiansyah, seorang konten kreator di Instagram, mengatakan, untuk bisa berkarier di media sosial ada hal-hal yang penting untuk dilakukan dan dihindari. Tiga hal utama untuk membangun citra di dunia digital antara lain dengan bersikap kreatif, tentukan arah pencitraan diri yang ingin kita bangun, dan membuat kolaborasi.
“ATM (amati, tiru, modifikasi) itu penting. Konsep boleh agak sama, tapi tidak sama persis,” ungkap Rendy.
Sementara itu, Vivi Lutviana, seorang Key Opinion Leader, menjelaskan bahwa kita jangan pernah ragu untuk membuat perubahan diri sendiri. Pasalnya, berubah untuk menjadi lebih baik akan mendatangkan keuntungan dan self-improvement yang tak ternilai.
“Hal-hal kecil yang kita anggap sepele ternyata bisa saja dicari orang lain. Peluang-peluang kecil bisa mempertemukan kita dengan dunia yang lebih luas. Saya memanfaatkan semua teknologi yang ada. Bahkan saya baru memulai tiktok karena itu adalah peluang,” jelasnya.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital ini menitikberatkan pada empat pilar digital, yaitu kemampuan digital, etika di dunia digital, budaya digital, dan juga keamanan digital. Terus bertambahnya angka pengguna digital diharapkan juga berbanding lurus dengan pengetahuan digital yang dimilikinya.
KOMENTAR
0