Tingkatkan Literasi Digital Untuk Mengetahui Investasi Bodong

Saturday, 12 June 21 Venue

Maraknya penipuan investasi melalui platform investasi online meresahkan masyarakat. Untuk itu, diperlukan kecakapan literasi digital untuk menangkal hal-hal yang tidak diinginkan.

Abdul Hamid Hasan, CEO PT Digital Solusi Entrepreneur, mengungkapkan, masyarakat diharapkan bisa mengenali platform investasi online sekaligus mengenali ciri-ciri penipuan investasi online dan jenis-jenis investasi online yang bisa dipilih.

“Pertama, kenali ciri-ciri platform investasi bodong, di antaranya tak punya izin, tidak memiliki aset dasar, risiko tidak transparan, dan isu negatif, didesak untuk bergabung, dan menawarkan keuntungan tidak wajar,” kata Hamid.

Hamid menambahkan, mengenali jenis investasi legal dan ilegal, masyarakat perlu mengetahui cara aman untuk berinvestasi online agar secepat mungkin keuangan kita berkembang cepat sedemikian rupa, tetapi juga aman atau berisiko rendah dengan penghasilan paling tinggi.

BACA JUGA:   Berlaku Etis Di Dunia Nyata Dan Dunia Maya

“Investasi online terbagi dua lewat platform melalui aplikasi atau smartphone di mana keuntungannya adalah mobilitas tinggi dan mudah diakses dan dimonitor dilihat perkembangan tiap menit atau tiap detik pergerakannya. Tapi perlu diperhatikan rating dan komentar penggunanya jika men-download karena kadang suka hang dan tidak bisa diakses,” jelasnya.

Cara kedua adalah dari website di layar komputer. Pengguna investasi online rutin meng-update software HP atau laptop untuk menjaga kualitas keamanan yang diberikan. Kemudian, update aplikasi juga antivirus untuk menghindari aplikasi tak perlu dan gunakan otentikasi ganda dan bisa dipakai token. Jangan andalkan PIN atau email saja, minta kode otentikasi ganda misalnya SMS di ponsel.

BACA JUGA:   Media Sosial Untuk Mengangkat Kuliner Tradisional

“Gunakan ponsel pribadi saat log in aplikasi investasi kita agar tak dipakai orang ketika kita lupa log out, dan gunakan jaringan pribadi. Hindari jaringan umum karena terkadang jaringan tersebut meminta akses kita dan mengambil data kita,” katanya.

Gerakan Literasi Digital Nasional 2021 merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.

BACA JUGA:   Cloud Kitchen, Solusi Bisnis Restoran di Saat Pandemi

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).