The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Diikuti 200 Peserta dari 17 Negara

Tuesday, 30 April 24 Khanisa Azahra

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival siap digelar pada 8-12 Mei 2024 di Padang, Padang Panjang, dan Batusangkar, Sumatra Barat. Mengangkat tema “Literasi Budaya untuk Perdamaian dan Kemakmuran”, festival ini merupakan kolaborasi antara SatuPena Sumbar dan Yayasan Sumbar Talenta Indonesia yang didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Sastri Bakry, Ketua Pelaksana The 2nd International Minangkabau Literacy Festival, mengungkapkan, persiapan acara ini sudah mencapai 90%. Acara ini akan menyajikan rangkaian kegiatan yang memadukan literasi dengan hiburan. Sekitar 200 peserta dari 17 negara akan ambil bagian, termasuk peluncuran 34 buku baru, pameran lukisan 35 seniman internasional, pertunjukan seni, bahkan Kamboja Got Talent. 

“Ada pameran buku, lukisan, fotografi, pertunjukan seni, dan bazar. Acara ini terbuka untuk masyarakat, mahasiswa, dan pelajar sehingga ribuan orang dapat terlibat menikmatinya,” jelas Sastri.

Pada tahun lalu, The 2nd International Minangkabau Literacy Festival hanya melibatkan 12 negara dan 200 peserta. Peningkatan jumlah negara dan peserta menunjukkan animo yang terus meningkat. Sastri menambahkan, meski SatuPena Sumbar merupakan organisasi sosial, mereka mampu menggelar acara besar ini berkat kolaborasi dan dukungan dari pemerintah, baik provinsi, kabupaten/kota, serta kementerian terkait seperti Kemendagri, Kemenparekraf, dan Kemendikbudristek.

BACA JUGA:   Formula E Student Indonesia Kembali Hadir pada IIMS 2020

Soni Drestiana, Koordinator Pertunjukan dan LO Luar Negeri, menyambut antusiasme peserta mancanegara. Meski registrasi telah ditutup, permintaan masih berdatangan, termasuk dari negara tetangga yang ingin mengirim 11 delegasi tambahan. 

“Kami tetap membuka pintu bagi teman-teman dari negara lain untuk hadir dalam kegiatan ini,” ujarnya. Soni menjelaskan, mereka akan memfasilitasi akomodasi dan agenda bagi peserta yang datang lebih awal atau ingin memperpanjang kunjungan.

Di sisi lain, Kemenparekraf mengapresiasi penyelenggaraan acara literasi yang mengombinasikan hiburan. Ahli Utama Adyatama Kemenparekraf Nia Niscaya menyebut hal ini penting untuk menarik minat generasi muda terhadap literasi. 

“Kombinasi literasi dan hiburan dapat menarik pengunjung lokal maupun asing dengan sajian yang berbeda,” kata Nia.

BACA JUGA:   Pentingnya Membangun Network di Industri Pameran

Pada acara ini akan ada seminar dengan 42 pembicara di empat lokasi berbeda, yaitu Aula Bank Indonesia, Kemendagri, Gedung Nasional Tanah Datar, dan Aula Balai Pertemuan Kebudayaan di Padang. Kiagos Irvan Faisal, Koordinator acara, mengatakan, festival ini membawa angin segar di wilayah barat Indonesia dengan menarik peserta dari berbagai negara, tak seperti Ubud Writers & Readers Festival di Bali yang sudah sangat dikenal. Ia menyebut acara ini berhasil mengombinasikan sastra dengan hiburan, yang dibutuhkan untuk memikat minat generasi Z yang cenderung kurang tertarik pada literasi.

Nurdayanti, Kabid Kesenian dan Diplomasi Budaya Disbud Sumbar, menyambut baik perhelatan The 2nd International Minangkabau Literacy Festival ini sebagai ajang promosi wisata budaya dan industri kreatif daerah, sekaligus memberdayakan ekonomi masyarakat. “Sumatra Barat memiliki banyak daya tarik wisata, seperti kuliner lezat, Kota Tua yang masuk warisan UNESCO, serta 96 warisan budaya. Acara ini bisa menambah pamor Sumatra Barat di mata wisatawan,” ungkap Nurdayanti.  

BACA JUGA:   Malaysia Business Events Week 2023 Dukung Pertumbuhan Sektor MICE ASEAN

Ia menambahkan, festival ini bisa menjadi program untuk meningkatkan pembangunan dan kehidupan masyarakat di sekitar. Dengan melibatkan masyarakat, mahasiswa, dan pelajar, acara ini diharapkan dapat memberdayakan ekonomi kreatif sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Sumatra Barat.

Dengan menghadirkan penulis, penyair, seniman, budayawan, dan berbagai kalangan kreatif dari dalam dan luar negeri, festival ini diproyeksikan dapat membuka wawasan dan mempererat hubungan antar-budaya. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai literasi dan mengekspresikan kreativitas mereka.