Indonesia Jalin Kerja Sama Pendidikan AI dan Pariwisata Berkelanjutan dengan Northeastern University

Wednesday, 24 April 24 Khanisa Azahra

Sandiaga Uno mengungkapkan upaya besar Indonesia dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang berwawasan masa depan. Dalam kunjungan selama tiga hari ke Amerika Serikat, Sandiaga bertemu dengan Northeastern University (NEU), sebuah institusi pendidikan ternama di Boston yang memadukan pengalaman magang dan teori terkini dalam berbagai bidang ilmu. 

“Kami melihat peluang kerja sama yang dapat kami selaraskan, terutama terkait dengan kecerdasan buatan (AI), ilmu pengetahuan, hingga pengembangan pariwisata berkelanjutan,” ujar Sandiaga.

Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai inisiatif kerja sama yang potensial, seperti studi banding, riset gabungan, peningkatan kurikulum, kemitraan industri, dan penyediaan kelas khusus. Salah satu rencana yang diusulkan adalah penyelenggaraan program musim panas pada 2024 di Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali dan NEU Boston.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas dan kemampuan dalam bidang AI, dengan Bali sebagai venue utama di Indonesia. Kegiatan akan berlangsung selama dua minggu, dengan satu minggu di Kuta Selatan, Bali, dan satu minggu di Boston, AS.

BACA JUGA:   Program Desa Wisata Diharapkan Jadi Pandemic Winner

Sandiaga Uno menyampaikan harapan besar bahwa kerja sama ini akan meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan di bidang pariwisata Indonesia, terutama dalam menghadapi tren AI sebagai salah satu unsur penting dalam tata kelola ekonomi digital yang digaungkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Selain itu, Kemenparekraf juga mengusulkan adanya kurikulum pascasarjana berbasis proyek, pengembangan kewirausahaan mahasiswa melalui lokakarya penelitian atau networking, serta memfasilitasi kunjungan belajar mahasiswa NEU ke Bali.

Dalam kunjungan tersebut, Sandiaga juga menjadi pembicara utama dalam acara High-Level Meeting United Nations General Assembly, Sustainability Week 2023. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa meskipun sebelum pandemi Indonesia cukup diperhitungkan, namun pasca-pandemi 2024, PBB melihat Indonesia mampu mengatasi COVID-19 dengan pengembangan pariwisata yang mengedepankan kualitas dan keberlanjutan.

BACA JUGA:   Provider EL Rugi hingga Rp2 Triliun Karena Corona

“PBB melihat kita bisa mengatasi COVID-19 ini dengan pengembangan pariwisata yang mengedepankan kualitas dan keberlanjutan, serta isu-isu perubahan iklim, isu-isu kesejahteraan, dan isu pengurangan emisi karbon,” tegas Sandiaga.

Terkait upaya dekarbonisasi, Indonesia memiliki konsep pengembangan emisi karbon melalui penanaman hutan mangrove, restorasi terumbu karang, dan pengembangan isu sampah. Sandiaga menekankan bahwa konsep desa wisata sangat mendapat perhatian karena pemberdayaan masyarakat, penggunaan kearifan adat istiadat setempat, dan keinginan untuk menampilkan wajah destinasi Indonesia yang dekat dengan alam, budaya, serta petualangan.

“Yang berbasis keberlanjutan, bisa dibuktikan bahwa Indonesia memiliki destinasi wisata yang unik, menarik, bukan hanya Bali. Bali merupakan destinasi super prioritas, tetapi juga destinasi-destinasi lainnya, termasuk desa wisata,” pungkas Sandiaga.

BACA JUGA:   Sandiaga Uno: Tak Ada Lagi Balas Dendam Pariwisata di 2024

Laporan kunjungan Sandiaga ke Amerika ini mengisyaratkan komitmen Indonesia dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif secara berkelanjutan pasca-pandemi COVID-19. Dengan mengedepankan kualitas, keberlanjutan, dan isu-isu global seperti perubahan iklim, kesejahteraan, serta pengurangan emisi karbon, Indonesia berupaya menjadi destinasi wisata yang unik, menarik, dan dekat dengan alam, budaya, serta petualangan. Kemitraan dengan institusi pendidikan seperti NEU diharapkan dapat mendukung upaya tersebut, terutama dalam bidang AI dan pengembangan sumber daya manusia pariwisata.