PPKM Dilonggarkan, Kemenparekraf Siapkan Strategi Hadapi Serangan Pariwisata

Tuesday, 31 August 21 Bonita Ningsih

Pemerintah kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di beberapa wilayah Indonesia. Kendati demikian, terjadi penurunan level PPKM pada beberapa daerah sehingga terjadi pelonggaran aturan di dalamnya.

Dengan adanya pelonggaran tersebut, pariwisata berpotensi tumbuh dan bergerak sehingga dapat menguntungkan para pelaku parekraf. Bahkan, di beberapa daerah seperti Puncak, Jawa Barat, sudah dipenuhi oleh masyarakat yang ingin berwisata.

“Saya mendapat laporan kalau kemarin di Puncak sudah mulai ramai. Hal ini bisa terjadi karena yang saya lihat, PPKM level 4 kemarin itu membuat masyarakat kita jenuh dan ingin sekali berwisata,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.

BACA JUGA:   Gunung Rinjani Dibuka Lagi, Pariwisata di NTB Bangkit

Menurut Sandiaga, terjadinya pelonjakan wisatawan saat PPKM dilonggarkan dapat disebut sebagai serangan pariwisata atau revenge tourism. Menyikapi hal tersebut, Sandiaga, mengajak pelaku parekraf khususnya Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk menyiapkan strategi dalam menyambut serangan pariwisata tersebut.

Sandiaga meminta agar seluruh anggota PHRI menyiapkan akomodasi terbaik dengan jumlah yang banyak. Pasalnya, selama serangan pariwisata terjadi, kunjungan wisatawan ke sebuah hotel akan semakin masif jika dibandingkan dengan waktu sebelumnya.

BACA JUGA:   Mau Beli Villa 100 M2 Hanya Rp 37 Juta? Cek Di Sini Langsung!

“Contohnya yang terjadi di India, setelah lockdown, di sana terjadi revenge tourism. Semua penerbangan habis, okupansi hotel full bahkan kelebihan permintaan sebesar 40 persen dan akhirnya banyak wisatawan yang kecewa,” jelas Sandiaga.

Menurutnya, hal tersebut akan menjadi peluang yang harus dimaksimalkan dengan baik dan diantisipasi dampak negatifnya. Oleh sebabnya, dibutuhkan kerja sama dari unsur pentahelix pariwisata dan ekonomi kreatif untuk menyelamatkan sektor pariwisata dan mengembalikan neraca ekonomi negara yang terpuruk.

Selain itu, Kemenparekraf juga akan terus menjalankan program vaksinasi COVID-19 untuk mencapai kekebalan komunal. Penerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE juga akan terus diperhatikan dan disosialisasikan kepada masyarakat luas.

BACA JUGA:   Sambut Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 ITDC gelar Mandalika GP Hub

“Tidak ada satupun orang yang mengetahui secara pasti kapan pandemi akan berakhir. Makanya, kita harus mempersiapkan berbagai upaya untuk dapat meminimalisir dampak dari pandemi tersebut,” ujarnya lagi.