Penyelenggaraan Indonesia MICE Conference and Exhibition (INAMICE) telah berhasil digelar pada 27 Mei 2021 di Hotel JS Luwansa, Jakarta. Acara dua tahunan ini diselenggarakan oleh mahasiswa Program Studi D4 MICE di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dalam rangka meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dan daya saing pariwisata Indonesia dalam sektor MICE.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, INAMICE 2021 digelar secara hybrid. Mengambil tema “The Next Level of Branding MICE Indonesia”, INAMICE 2021 diharapkan dapat menjadi wadah bagi pelaku kepentingan terkait untuk bersinergi di tengah kondisi pandemi COVID-19.
Alif Nur Vianto, Ketua Pelaksana INAMICE 2021, mengatakan bahwa pandemi COVID-19 membuat kegiatan pariwisata, khususnya MICE, di dunia harus terhenti. Beberapa jadwal di tahun 2020 terpaksa ditunda, bahkan dibatalkan dengan adanya pandemi ini.
“Namun, pandemi memberikan banyak pelajaran bagi kami, bagaimana caranya kami dapat mencari alternatif dalam menggelar acara MICE. Tak hanya digelar secara offline, namun juga dapat disaksikan secara online,” ungkap Alif.
Acara ini mampu menghadirkan para stakeholder MICE di Indonesia dan juga beberapa negara lainnya, seperti Singapura. Pelaksanaan acara ini dibagi ke dalam tiga sesi diskusi yang menghadirkan para pembicara andal di bidangnya. Pengisi acara berasal dari pelaku usaha MICE, asosiasi, hingga pemerintah yang diwakili oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
“Tujuan acara ini adalah bagaimana agar MICE dapat kembali bangkit di masa pandemi maupun pasca-pandemi. Dengan sinergi satu sama lain ini, kami harapkan industri MICE akan mendapat perhatian lebih dari pemerintah dan stakeholder MICE dapat membuat acara yang inovatif dan juga kompetitif,” ujar Alif.
Etty Khongrat, Kepala Program Studi MICE PNJ, juga menambahkan bahwa acara ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk menemukan berbagai strategi efektif di dunia MICE. Dengan begitu, industri MICE di Indonesia dapat kembali pulih dan mampu bersaing di Asia, bahkan dunia.
Pelaksanaan INAMICE 2021 juga menghadirkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno secara virtual sebagai keynote speaker. Sandiaga memberikan apresiasi yang tinggi terhadap mahasiswa PNJ program studi MICE yang telah mampu menyelenggarakan kegiatan ini di tengah pandemi COVID-19.
“Kami bangga dengan adik-adik mahasiswa karena tidak pantang menyerah dan berhasil menyelenggarakan INAMICE 2021 di tengah situasi ini. Saya harap acara ini dapat memberikan manfaat untuk kemajuan industri MICE di era adaptasi kebiasaan baru,” kata Sandiaga.
Harapan tersebut muncul lantaran saat ini banyak kegiatan MICE yang harus dihentikan dan berdampak terhadap kelangsungan hidup pelaku para pelaku di dalamnya. Padahal, industri MICE menimbulkan multiplier effect untuk sektor terkait lainnya.
Sandiaga menyebutkan, berdasarkan laporan tahunan dari Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI), banyak kegiatan pameran di 2020 yang harus dibatalkan. Datanya adalah sebanyak 239 pameran atau 90 persen dari seluruh pameran yang ada harus dibatalkan akibat pandemi COVID-19.
Hal ini berimbas terhadap opportunity loss dari industri pameran sebesar Rp44,3 triliun. Dengan potential loss yang seharusnya didapat oleh sektor pameran di tahun 2020 sebanyak Rp147 triliun.
“Oleh karenanya, kami dari Kemenparekraf terus bersinergi dengan stakeholder, asosiasi, pelaku event dan MICE, kepolisian, Kementerian Kesehatan, hingga gugus tugas penanganan COVID-19 untuk menghadirkan kegiatan MICE. Pembahasan utamanya adalah terkait protokol kesehatan di penyelenggaraan event dan MICE di masa kebiasaan era baru,” jelas Sandiaga.
KOMENTAR
0